-
Pada gelaran debat capres cawapres ke IV, isu pertahanan menjadi salah satu bahasan yang cukup memanas antara dua pasangan calon presiden. Salah satu yang diperdebatkan adalah anggaran pertahanan Indonesia.
Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres petahana menyebutkan bahwa anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sendiri sudah tinggi. Namun penantangnya capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan jumlah anggaran pertahanan Indonesia masih kurang.
Bagaimana informasi selengkapnya? detikFinance telah merangkumnya, klik halaman berikutnya!
Jokowi memamerkan jumlah anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang mencapai Rp 107 triliun. Jokowi bilang anggaran Kemenhan merupakan terbesar kedua setelah Kementerian PUPR.
"Anggaran, anggaran di Kemenhan sudah Rp 107 triliun. Nomor dua setelah Kementerian PUPR. Artinya perhatian kita terhadap pertahanan bukan main-main," dalam Debat Keempat Capres di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019).
Jokowi juga menilai untuk mengoptimalkan anggaran di Kemenhan, negara juga harus menggandeng investor. Nantinya, investasi bisa memperkuat bidang industri pertahanan, misalnya dalam memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Tiap anggaran Kementerian Pertahanan kita pakai untuk membangun industri alutsista, baik tank, kita telah memiliki Tank Harimau. Kita juga memiliki kapal selam hasil kerja sama dengan negara lain, Kapal Selam Ardadedali," sebutnya.
Menanggapi jawaban Jokowi, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto membandingkan anggaran pertahanan Indonesia dengan Singapura.
"Maaf pak Jokowi, mungkin Pak Jokowi dapat brefing yang kurang tepat. Jadi Rp 107 triliun itu 5% dari APBN kita, 0,8% dari GDP kita. Padahal Singapura itu anggaran pertahanan dari 30% APBN-nya, 3% dari GDP mereka," sebut Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya berpengalaman menjadi tentara. Dia bilang anggaran tersebut masih belum cukup untuk mendukung pertahanan negara.
"Saya hanya mengatakan saya pengalaman di tentara, Budaya ABS banyak saya ketemu panglima aman semua pak terkendali pak, radar cukup pak, Pak tidak benar pak, tidak benar jadi itu aja pak saya tidak menyalahkan bapak. Ini budaya Indonesia ABS, iya ABS, jadi mohon kita kaji pertahanan sangat penting," tuturnya.
Mengutip laporan APBN Kita Edisi Maret 2019 yang diterbitkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dalam APBN 2019 berjumlah Rp 108,36 triliun.
Nilai anggaran Kemenhan adalah yang terbesar kedua setelah anggaran Kementerian PUPR, yang berjumlah Rp 110,73 triliun. Selanjutnya, ada anggaran Polri yang berjumlah Rp 86,19 triliun.
Jumlah anggaran Kemenhan pada 2019 itu naik jika dibandingkan dengan anggaran pada 2018. Pada APBN 2018, Kemenhan mendapat anggaran Rp 107,68 triliun.
Sementara postur belanja dalam APBN 2019 sebesar Rp 2.461,11 triliun. Maka, 5% dari APBN tersebut seharusnya Rp 123,5 triliun. Dengan begitu, anggaran Kemenhan saat ini tak mencapai 5%.