Panas Soal Utang di Balik Capaian Sri Mulyani Tiga Kali Jadi Menkeu Terbaik

Panas Soal Utang di Balik Capaian Sri Mulyani Tiga Kali Jadi Menkeu Terbaik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 05 Apr 2019 07:38 WIB
Panas Soal Utang di Balik Capaian Sri Mulyani Tiga Kali Jadi Menkeu Terbaik
Foto: Grandyos Zafna

Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Maruf mengapresiasi Sri Mulyani atas capaiannya dinobatkan kembali untuk ketiga kalinya sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik.

"Kita harusnya ikut berbangga ya menteri kita diberi apresiasi dan kehormatan di dunia internasional. Memang harusnya semua ikut berbangga dan berikan selamat ya, ini kita mendapat kepercayaan dunia internasional itu nggak mudah lho," anggota TKN Hendrawan Supratikno saat dihubungi detikFinance.

Sementara itu, terkait tanggapan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang mengatakan masih ada pekerjaan rumah Sri Mulyani yang belum selesai tentang jumlah utang, Hendrawan mengatakan kebijakan pemerintah telah lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas arah ekonomi kita kan terus menerus menuju perbaikan, ekonomi makro kita relatif stabil kemudian kesehatan fiskal relatif baik. Kita semua menuju proses perbaikan," ungkapnya.

Hendrawan juga menilai bahwa utang negara masih berada dalam batas yang wajar dan juga masih berada dalam manajemen yang baik. Dia justru menyoroti pekerjaan rumah menteri keuangan bukan hanya utang saja.

"Utang meningkat tapi menurut saya masih bisa di-manage dengan baik ya, masih bisa dianggap bertanggung jawab lah. Lagipula pekerjaan rumah kita bukan hanya utang ya, bagaimana tingkatkan rasio pajak, berikan pajak yang lebih adil, bagaimana disiplin keuangan negara ditingkatkan," ungkap Hendrawan.

Dia mengingatkan ke semua pihak jangan hanya berpikir instan saja, semua butuh proses menurut Hendrawan. Dia menilai perekonomian negara justru berada pada 'on the right track' alias berjalan di jalur yang benar.

"Jangan menuntut hari ini bisa sempurna, yang penting arahnya sudah jelas sehingga ekonomi kita dianggap kredibel. On the right track lah," kata Hendrawan.

(ang/ang)
Hide Ads