Jadi Tersangka Kasus PLTU Riau-1, Begini Profil Bos PLN
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tersangka baru dalam kasus proyek PLTU Riau-1. Tersangka baru itu ialah Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir.
"KPK menemukan bukti permulaan yang cukup dengan tersangka SFB (Sofyan Basir) diduga membantu Eni Maulani Saragih dan kawan-kawan menerima hadiah atau janji dari Johanes Budisutrisno Kotjo," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di kantornya, Selasa (23/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan menduduki pucuk pimpinan di Bank BRI selama dua periode. Dia menjabat pertama kali pada 17 Mei 2005 dan menjabat kedua kalinya pada 20 Mei 2010. Sebelum bergabung dengan BRI, menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin.
Karir Sofyan di perbankan dimulai tahun 1981 di Bank Duta. Kemudian, pada tahun 1986 Sofyan bergabung dengan Bank Bukopin.
Di Bank Bukopin karir Sofyan mulai menanjak. Sejumlah jabatan pernah ia duduki antara lain, Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia.
Sofyan merupakan lulusan STAK Trisaksi. Ia memperoleh gelar diploma di tempat tersebut pada 1980. Kemudian, dia memperoleh gelar sarjana ekonomi pada 2010 dari STIE Ganesha, Jakarta (2010). Lalu, memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti Jakarta di 2012.
Petugas KPPS yang Gugur Dapat Tunjangan dari Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap mengakomodasi tunjangan yang akan diberikan kepada anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal saat pelaksanaan Pemilu Pilpres dan Caleg.
"Mengenai usulan untuk mendapatkan tunjangan, saya sudah mengecek, kemungkinan kita bisa mengakomodasi melalui standar biaya yang tidak biasa," kata Sri Mulyani di komplek Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Mengenai besarannya, Sri Mulyani mengaku masih belum mengetahui secara pasti. Hanya saja, dirinya memastikan usulan tersebut sudah diterimanya.
"Nanti kita lihat berapa kebutuhan dan memutuskan sesuai peraturan perundang-undangan," ujar dia.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk para korban.
"Tentu saya sebagai menteri keuangan dan pribadi menyampaikan belasungkawa kepada korban-korban, para petugas yang melaksanakan tugas penting di dalam menjaga pemilu adil, aman dan akuntabel," ungkap dia.
Anies Mau Tambah PBB Gratis untuk Guru hingga Pejuang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana memperluas kebijakan gratis Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sampai dengan Rp 1 miliar. Perluasan kebijakan ini menyasar ke sejumlah profesi dari guru, pensiunan, hingga para pahlawan.
Hal tersebut sekaligus menepis kabar jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyetop PBB gratis untuk NJOP sampai dengan Rp 1 miliar.
"Bahkan, mulai tahun ini, semua guru bebas PBB di Jakarta, kemudian termasuk pensiunan guru, jadi yang di bawah Rp 1 miliar itu malah ditambah sekarang, kalau dulu hanya di bawah Rp 1 miliar," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (23/4/2019).