Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menjelaskan, efek kerusuhan demo itu berdampak negatif bagi bisnis di pusat perbelanjaan hingga menyulitkan orang bekerja.
"Demo kemarin berlanjut menjadi kerusuhan dan menimbulkan ancaman keamanan di pusat-pusat perbelanjaan. Masyarakat yang ingin belanja, pegawai yang mau masuk kerja aksesnya jadi terbatas," kata dia saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Tentu saja kondisi itu merugikan berbagai sektor bisnis. Bahkan Bhima memperkirakan kerugian yang diakibatkan mencapai triliunan rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bhima pun menyoroti tutupnya pusat perbelanjaan yang terimbas kerusuhan aksi 22 Mei, salah satunya Pasar Tanah Abang. Tak hanya bagi pedagang di Pasar Tanah Abang, pedagang eceran di daerah pun ikut terdampak. Pasalnya banyak yang menggantungkan hidup lewat Pasar Tanah Abang.
"Pedagang di daerah juga ikut kena imbas dari demo rusuh. Mereka beli bahan kain dan baju untuk Lebaran dari Pasar Tanah Abang. Kalau pasarnya jadi pusat kerusuhan, pasokan logistik pakaian jadi ke daerah akan goyang. Tanah abang ibarat jantungnya stok tekstil dan pakaian jadi Indonesia," tambahnya.