Pedagang pakaian eceran asal Tasikmalaya, Maya mengeluh rugi karena Pasar Tanah Abang tutup imbas kericuhan demo 22 Mei. Dia tak bisa berjualan karena pasokan barang tertahan di Pasar Tanah Abang yang tutup.
"Di sini kejebak nggak bisa pulang. Nggak bisa pulangnya karena barang nggak bisa kebawa. Kan belanja buat jualan. Jadi nggak bisa kejual. Belanja Rp 70 jutaan, uang nggak muter. Uang nggak bisa muter, bingung," katanya saat berbincang dengan detikFinance di emperan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Saat ini dia terpaksa menginap di rumah saudaranya di Jakarta. Padahal jika pasokan barang jualannya tidak tertahan di Tanah Abang, dia bisa berdagang seperti biasa di kampung halamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barang yang dia pasok dari Tanah Abang disebar ke 30 orang tukang kredit barang. Mereka yang membantu menjualnya. Begitu dagangan habis, Maya kembali lagi ke Tanah Abang untuk memasok barang. Itu biasa dia lakukan tiga hari sekali.
Sayangnya kini dia tak bisa memutar uangnya untuk memanfaatkan momentum ramadhan dalam mengais rezeki. Padahal bulan ramadhan biasanya dagangannya selalu laku, terutama baju koko.