Sekretaris Jenderal Gopan (Gabungan organisasi Peternak Ayam Nasional), Sugeng Wahyudi mengatakan, jumlah produksi anak ayam per minggu yang ditentukan Kementerian Pertanian biasanya hanya 60 juta ekor. Namun, di periode kali ini Kementan menentukan angka produksi hingga 68 juta per minggu anak ayam.
Sehingga, suplai ayam berlebih dan kelebihannya mencapai 8 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Itu lah mengapa Gopan menyebut Kementan meleset perhitungannya.
"Anak ayamnya atau day old chick-nya (DOC) itu yang tersebar sekarang kurang lebih 68 juta di seluruh Indonesia. Sementara keperluannya itu 60 juta. Ini ada lebih 8 juta. Ini kan kemudian jadi ayam siap potong, jadi ayam di pasar itu berarti lebih pasok sementara permintaannya itu sama, relatif stagnan," kata Sugeng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menduga adanya peternak ilegal yang menjamur sehingga ada oversupply. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Jawa Tengah, Lalu M Syafriadi mengatakan dari hasil rapat beberapa waktu lalu ternyata di Jawa Tengah saat ini ada 40 juta ekor ayam siap jual.
Jumlah yang oversupply itu menurutnya akibat adanya peternak yang tidak teridentifikasi atau ilegal. Maka pihaknya akan menyisir terkait perizinan para peternak.
"Di sinilah problemnya, ada terlalu banyak peternak yang tidak teridentifikasi dan tidak terdaftar, sehingga tidak dapat dikendalikan. Untuk mengatasi hal itu, kami akan membentuk tim yang akan menyisir hingga ke bawah, untuk mengetahui apakah peternak tersebut berizin atau tidak. Sekaligus kami juga akan melakukan pengawasan terkait peredaran day old chicken (DOC) dari para integrator," ujar Syafriadi.
Simak Video "Diskon 20%, Harga Ayam di Transmart Full Day Sale Jadi Lebih Murah"
[Gambas:Video 20detik]