Perum Bulog diberi kesempatan oleh Kemensos untuk menjadi penyalur beras utama di program BPNT. Namun, Bulog diharuskan menyediakan beras yang diserap baru. Artinya, tak menggunakan beras yang saat ini sudah menumpuk di gudang Bulog yakni sebanyak 2,2 juta ton.
"Iya, saya sudah jamin kemarin bahwa beras-beras yang baru kita serap, bukan pakai beras yang lama. Beras yang baru kita serap langsung kita distribusikan," tutur Buwas.
Untuk volumenya, target penyaluran beras BPNT per tahun yakni sebanyak 1,5 juta ton beras. Sehingga, untuk semester II tahun 2019 ini ditargetkan Bulog menyalurkan sekitar 700.000 ton beras baru untuk program BPNT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Andi ZA Dulung menambahkan bahwa ke depannya penyaluran beras Bulog ditargetkan tak hanya 700.000 ton. Akan tetapi, diharuskan beras baru.
"Bukan cuma 700.000 ton, pokoknya beras yang masuk ke warung itu beras baru," terang Andi.
Halaman Selanjutnya
Halaman
Simak Video "Video: Data Terbaru Kemensos Setelah Atasi Kendala Penyaluran Bansos"
[Gambas:Video 20detik]