Tak Semua Dipangkas, Penjaga Gerbang Tol Dipindah ke Anak Usaha

Liputan Khusus Penjaga Tol Diganti Robot

Tak Semua Dipangkas, Penjaga Gerbang Tol Dipindah ke Anak Usaha

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 07 Jul 2019 13:27 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) mengumumkan bahwa banyak pegawai yang menjadi penjaga gerbang tol pindah ke anak usaha.. Hal itu seiring diterapkannya transaksi non tunai gerbang tol di seluruh Indonesia.

Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan mengatakan sebagian penjaga gerbang tol pindah ke bagian seperti admin dan training centre.

"Saat ini sebagian masih pegawai bertugas di tempat lain seperti administrasi, training centre dan lain-lain di Jasa Marga, dan sebagian ditempatkan di anak usaha," kata Agus kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jasa Marga pernah mengungkapkan bahwa penerapan elektrifikasi pada gerbang tol memberikan dampak kepada 1.351 penjaga gerbang tol. Perseroan juga menawarkan program Alife kepada seluruh pegawai Jasa Marga yang terkena dampak transaksi non tunai di gerbang tol.

Adapun, dalam program tersebut para pegawai yang terkena dampak otomatisasi diberikan pilihan-pilihan, mulai dari alife pertama pindah menjadi staf di kantor pusat. Kedua, pindah menjadi staf di kantor cabang. Ketiga, menjadi pegawai di anak usaha. Keempat, menjadi wiraswasta di rest area jalan tol milik perseroan. Kelima, pensiun dini.

Raddy L Lukman, General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek (Japek) menyebut, para pegawai khususnya penjaga gerbang tol diberikan kebebasan untuk memilih. "Dari lima pilihan itu banyak yang meminatinya, prosesnya sudah beberapa tahap, banyak minatnya, sampai tahap ketiga juga," ujar Raddy.

Menurut Raddy, bagi pegawai Jasa Marga yang pindah ke anak usaha pun akan mendapatkan promosi jabatan, bahkan dapat memilih bekerja dekat dengan kampung halamannya. Keistimewaan itu hanya bisa didapat bagi pegawai yang sebelumnya bekerja di gerbang tol dekat dengan kampung halamannya.

"Di gerbang mungkin dibuka peluang promosi bisa naik menjadi kepala shift, banyak ruangnya, itulah yang menjadi menarik, setelah itu tidak ada ruang putus malah dipromosikan," jelas dia.


Khusus di Gerbang Tol Jakarta-Cikampek, Raddy menyebutkan pada tahun 2017 yang mengambil program Alife I, II, dan III ada 28 orang. Program Alife IV dan V ada 66 orang.

Sedangkan pada tahun 2018, kata Raddy, yang mengambil program Alife I, II, dan III ada sebanyak 72 orang. Program Alife IV dan V sebanyak 28 orang. Khusus tahun 2019, yang mengambil program Alife V alias pensiun dini ada 41 orang.

Menurut Raddy, bagi pegawai yang mengambil program Alife akibat dampak elektrifikasi di gerbang tol tidak ada paksaan sama sekali. "Itu hanya pilihan dan kita juga digawangi oleh serikat pekerja. Jadi 1351 itu sudah terdistribusi," ungkap dia.


(hek/das)

Hide Ads