Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan kerjasama resmi (MoU) Tokoin dan Kadin yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin bagian Logistics & Supply Chain Management Rico Rustombi dan Co-founder & CEO Tokoin Reiner Rahardja. Penandatanganan dilakukan di depan sekitar 3 ribu peserta GBIS 2019.
"Kami melakukan partnership dengan berbagai perusahaan raksasa di bidangnya masing-masing yang akan memperkokoh kekuatan kami merevolusi industri UMKM menjadi jauh lebih signifikan. Dengan projek yang sudah berjalan dan terbukti merubah banyak hal, kami yang terbaik saat ini," ujar Reiner di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (29/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reiner melanjutkan UMKM merupakan salah satu penggerak roda perekonomian paling besar di negara-negara berkembang. Di Indonesia UMKM menyumbangkan 60,3% pendapatan atas Produk Domestik Bruto (PDB) dan 97% atas tenaga kerja nasional.
Kendati demikian, UMKM masih belum bisa lepas dari permasalahan yang sedari dulu menghambat laju pertumbuhan bisnisnya. Sebanyak 40% UMKM di negara berkembang belum terakses bantuan dari lembaga-lembaga finansial. UMKM kesulitan untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari instansi-instansi finansial.
"Dilandasi oleh fakta tersebut, Tokoin membangun sebuah platform untuk membantu UMKM mengakselerasi bisnisnya. Lewat implementasi teknologi blockchain, UMKM difasilitasi untuk membangun kredibilitas usaha valid, yang tak diragukan oleh pihak institusi keuangan non-bank, oleh karenanya tidak akan ada lagi trust issue yang selama ini menghambat akselerasi UMKM di negara2 berkembang," tutupnya
(das/eds)