Orang Terkaya Jepang Suntik Grab Rp 28 T, Awas Gelombang PHK

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Orang Terkaya Jepang Suntik Grab Rp 28 T, Awas Gelombang PHK

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Jul 2019 20:35 WIB
Orang Terkaya Jepang Suntik Grab Rp 28 T, Awas Gelombang PHK
Presiden Jokowi bertemu orang terkaya Jepang, Masayoshi Son/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Selasa (30/7/2019) adalah tentang orang terkaya Jepang, CEO Softbank, Masayoshi Son resmi menyuntikan modal ke Grab untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan startup di tanah air.

Modal yang disuntikkan ini pun dilakukan secara bertahap dan merupakan tambahan dari yang sebelumnya dilalukan. Nantinya, total investasi Softbank akan mencapai US$ 5 miliar selama tiga tahun ke depan.

Rencana investasi di Indonesia pun telah disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019). Berita terpopuler lainnya adalah gelombang pemutusan hubungan kerja alias PHK di akhir periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mau tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Orang Terkaya Jepang Suntik Grab Rp 28 T

Softbank memastikan akan menambah investasi sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun (kurs Rp 14.000) di Indonesia selama tiga tahun ke depan. Hal tersebut juga sudah disampaikan CEO Softbank Masayoshi Son saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Masayoshi mengatakan, dengan begitu total investasi dari perusahaan kelas kakap itu sebesar US$ 4 miliar.

"Kami telah menginvestasikan US$ 2 miliar di Indonesia. Kami akan menginvestasikan US$ 2 miliar lagi sebagai investasi baru," kata Masayoshi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019).

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Jokowi meminta Softbank untuk menambah investasinya sebesar US$ 1 miliar, sehingga total yang akan diinvestasikan menjadi US$ 5 miliar. Dengan begitu tambahan investasi barunya sebesar US$ 3 miliar atau setara Rp 42 triliun.

"Sekarang sudah 2 miliar (dolar AS). Dia menambahkan lagi US$ 2 miliar, sebelumnya dengan Presiden dia menambahkan lagi mungkin US$ 1 miliar jadi mungkin bisa US$ 5 miliar dalam tiga tahun ke depan ini," kata Luhut.

Gelombang PHK di Akhir Periode Pertama Jokowi

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mewarnai tahun terakhir periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabar yang ramai muncul ke publik belakangan ini ialah PHK oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan produsen otomotif Nissan.

Krakatau Steel sendiri diterpa isu PHK 1.300 karyawan. Pihak manajemen pun kemudian buka suara mengenai hal tersebut.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menjelaskan saat ini perusahaan sedang melakukan restrukturisasi. Hal ini dilakukan demi mengurangi kerugian yang sudah dialami oleh perusahaan selama tujuh tahun berturut-turut.

"Iya (restrukturisasi), jadi memang kita tidak perpanjang kontrak pegawai outsourcing. Ada misslead dalam proses itu, ada pemelintiran informasi," kata Silmy saat berbincang dengan detikFinance, Senin (1/7/2019).

Sementara, Nissan berencana mengurangi 12.500 karyawan di dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, Nissan mau mengurangi 830 karyawan.

Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Hiroto Saikawa dalam konferensi pers. Saikawa dalam jumpa persnya memperlihatkan setidaknya ada 14 negara yang akan mengalami PHK. Namun karena ini merupakan masalah yang sensitif, Saikawa tidak menyebutkan satu per satu negara atau pabrik yang akan mengalami PHK. Presentasi yang memperlihatkan efisiensi investasi itu pun ditutupi.

"Selama tahun fiskal 2018-2019 kami sudah dan mulai mengurangi pekerja di 8 lokasi, sebanyak 6.400 orang lebih dan 6 lokasi mulai tahun fiskal 2020 sampai 2022 sebanyak 6.100 orang, jadi totalnya 12.500 pekerja," ujarnya dalam video yang dirilis Nissan.

Meski tidak menyebut negara mana, namun dari laporan Nikkei, pemotongan pekerja paling banyak terjadi di India sebanyak 1.700 orang. Pemotongan pekerja paling banyak kedua terjadi di Amerika dimana Nissan berencana mengurangi 1.420 pekerja, Meksiko 1.000 pekerja, Jepang 880 pekerja, 470 pekerja di Spanyol, 90 pekerja di Inggris.

Rumah DP 0 yang dicanangkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur terletak di antara kuburan hingga pasar tradisional. Lihat foto-fotonya di sini: View dari Rumah DP Rp 0 Anies: Kuburan hingga Pasar

100.000 Lowongan CPNS dan 75.000 Pegawai Setara PNS Segera Dibuka

Pemerintah memastikan lowongan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dibuka tahun ini. Rinciannya, 100 ribu untuk CPNS dan 75 ribu untuk PPPK atau pegawai setara PNS.

"Tahun ini sendiri itu akan direkrut 100 ribu CPNS kemudian 75 ribu PPPK. Sekitar 175 ribu," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin usai membuka rapat koordinasi pengadaan CPNS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).

Jumlah lowongan untuk CPNS dan PPPK yang jumlahnya mencapai 175 ribu tersebut dibuka untuk kementerian dan lembaga (K/L) maupun pemerintah daerah. Namun, jadwal seleksinya belum diputuskan menunggu hasil rakor yang digelar hingga besok.

"Ini hasil rakor ini nanti akan disusun jadwalnya," ujarnya.

Saldo Lebih Bank Mandiri Banyak yang Belum Kembali

Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, sekitar 1,5 juta nasabah Bank Mandiri saldonya berubah. Ada yang 0 alias saldonya hilang ada pula yang bertambah.

Menurut catatan Bank Mandiri sekitar 2.600 nasabah yang saldonya bertambah dan telah menarik dana tambahan tersebut.

"Dari 2.600 nasabah itu tinggal 5-10% lagi (yang belum kembalikan ke bank). Lalu jumlahnya (kerugian) di bawah Rp 10 miliar," kata Hery dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Dia mengatakan, saat ini bank melakukan pendekatan persuasif kepada nasabah yang telah melakukan penarikan.

"Karena rekening kan milik mereka, mereka berhak kelola. Yang kelebihan 2.600 itu sudah dikembalikan sekitar 90%. Kalau diomongin nasabah pasti mengerti," jelas dia.


Hide Ads