Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi. Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi sejumlah faktor musiman seperti hari raya Idul Fitri, dan pergeseran musim panen.
Kondisi perekonomian global menurut Suhariyanto juga turut menyumbang kondisi ini. Ekonomi global menurutnya masih menghadapi berbagai tantangan.
Hal ini tercermin dari data industri serta perdagangan di pasar global yang cenderung melemah. Dilihat dari perekonomian global tantangan yang kita hadapi tidaklah gampang karena perekonomian global perlambatan yang cukup signifikan," ujar Suhariyanto di kantornya. .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiongkok ekspor kita ke Tiongkok menduduki peringkat pertama dan sialnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok dari 6,7% jadi 6,2% di triwulan II-2019," katanya.
Konsumsi mobil disebutkan Surhayanto turun, begitu juga dengan produksi semen yang turun 0,02%. Peristiwa ini juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019.
Pertumbuhan ekonomi kuartal ke kuartal (q to q) terbesar ada di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 13,8%.
"Pertumbuhan ekonomi yang ada seluruh sektor positif kecuali pertambangan yang negatif 0,71%, tumbuh negatif 0,71%. Pada triwulan yang sama tahun lalu masih tumbuh 2,65%, karena adanya penurunan biji logam 25,93% kemudian ada turun produksi gas minyak, panas bumi 4,11%," katanya.