Dalam Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 menurut lapangan usaha secara industri rata-rata masih tumbuh positif. Hanya sektor pertambangan yang justru tumbuh negatif.
"Dari pertumbuhan ekonomi yang ada seluruh sektor positif kecuali pertambangan yang tumbuh negatif -0,71%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di gedung BPS, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Pria yang akrab disapa Kecuk itu menerangkan, pada kuartal II-2018 industri pertambangan masih tumbuh 2,65%. Ada beberapa faktor yang membuat industri pertambangan merosot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data BPS pertumbuhan yang paling tinggi adalah sektor jasa lainnya yang mencapai 10,73%. Jasa lainnya ini merupakan sektor rekreasi dan reparasi mobil. Sebab cukup banyak masyarakat yang melakukan servis kendaraan pada musim mudik kemarin.
Kemudian pertumbuhan PDB tertinggi kedua adalah jasa perusahaan sebesar 9,94%. Lalu diikuti oleh sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 9,6%.
"Untuk perdagangan tumbuh tapi melambat karena hanya tumbuh 4,63%, yang turun cukup tajam dari 5,27%. Kenapa melambat karena produk pertanian masih bagus, impor barang konsumsi juga kontraksi, perdagangan mobil juga turun demikian, juga perdagangan sepeda motor," tambah Kecuk.
Dari sisi komponen PDB menurut pengeluaran rata-rata menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hanya komponen ekspor dan impor yang mengalami penurunan dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019 yang mencapai 5,05%.
Menurut data BPS tentang PDB menurut pengeluaran di triwulan II-2019 secara year on year (yoy) ekspor turun 1,81%, sedangkan impor turun 6,73%.
Dari sisi ekspor pada triwulan II-2018 sendiri sebenarnya masih positif pertumbuhannya sebesar 7,65%. Memang pada triwulan I-2019 ekspor turun -2,08%.
Jika dibedah lebih jauh, secara year on year ekspor barang dan jasa pada triwulan II-2019 -1,81%, yang terdiri dari ekspor barang -2,06% dan ekspor jasa yang tumbuh 0,27%.
Ekspor barang turun lantaran ekspor barang migas yang turun mencapai -30,85%. Sementara untuk ekspor barang nonmigas tumbuh 2,17%.
Sementara yang paling tinggi pertumbuhannya adalah konsumsi dari Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT). Pertumbuhan PDB-nya mencapai 15,27% (yoy).
Sedangkan untuk konsumsi pemerintah pertumbuhannya tercatat mencapai 8,23%. Kemudian untuk konsumsi rumah tangga naik 5,17%, sedangkan investasi (PMTB) pertumbuhannya mencapai 5,01%.