Tentunya, kata Cecep, kebutuhan daging ayam di Indonesia sendiri harus sesuai dengan latar belakang masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, yakni membutuhkan daging ayam yang halal. Cecep mengungkapkan, seluruh peternak yang tergabung dalam Arphuin sudah mengantongi sertifikat halal.
"Seluruh anggota Arphuin mampu menyuplai kebutuhan daging ayam yang aman, sehat, utuh dan halal bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seluruh rumah potong ayam (RPA) anggota Arphuin telah tersertifikasi halal dengan dilengkapi nomor kontrol veteriner dan memperhatikan aspek-aspek dari higienitas dan keamanan pangan. Selain itu, seluruh anggota Arphuin sangat memperhatikan sistem rantai dingin mulai dari fasilitas produksi hingga ke pelanggan atau konsumen," terang Cecep.
Ia juga menyatakan, Indonesia telah melakukan swasembada dalam produksi karkas ayam (ayam potong utuh). Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, potensi produksi karkas ayam sebanyak 3,38 juta ton yang diproyeksikan mumpuni untuk kebutuhan konsumsi sebanyak 3,05 juta ton.
"Indonesia telah swasembada dalam produksi karkas ayam. Berdasarkan data BPS, potensi produksi karkas ayam pada 2018 adalah 3,38 juta ton sementara proyeksi kebutuhannya hanya di angka 3,05 juta ton," papar dia.