Bukan cuma Susi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram lantaran Indonesia menjadi negara nomor urut 2 terkait sumbangsih sampah plastik di dunia, karena masifnya pemakaian plastik.
"Rapat terbatas mengenai sampah ini sudah kita lakukan seingat saya sudah enam kali sejak saya jadi wali kota. Saya ngomong apa adanya," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Jokowi mengaku, tujuan rapat terbatas (ratas) mengenai perkembangan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) untuk mengurangi sampah yang ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Jokowi perlu mendapat laporan dari masing-masing kepala daerah yang diundang dalam ratas siang ini.
"Urusan sampah ini juga sudah ingin kita selesaikan, ingin kita kerjakan. Jadi gubernur juga sama, tapi sampai sekarang, sampai hari ini saya belum mendengar ada progres," ujar dia.
Oleh karena itu, dalam ratas ini Jokowi menginginkan laporan dari masing-masing pejabat negara baik pusat maupun daerah mengenai progres penanganan sampah.
Adapun, perkembangan pembangunan PLTSa hanya sebagai salah satu upaya pemerintah meminimalisir dampak dari sampah plastik.
"Saya ingin betul-betul ada sebuah solusi sore hari ini. Problemnya ada di mana langsung dan waktu saya berikan kepada wali kota, gubernur, bupati yang hadir. Langsung to the point aja masalahnya ini. Nggak usah cerita terlalu panjang," ungkap dia. (dna/dna)