Nasib Bisnis Televisi di Tengah Serbuan YouTube Cs

Nasib Bisnis Televisi di Tengah Serbuan YouTube Cs

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 20 Agu 2019 06:46 WIB
Nasib Bisnis Televisi di Tengah Serbuan YouTube Cs
Foto: Rachman Haryanto/detikcom

Kini konten yang masih dikuasai industri televisi hanya konten berita dan sebagian hiburan. Kenapa sebagian, karena kaum milenial tak lagi suka nonton sinetron ataupun hiburan kontes dangdut.

Meskipun masyarakat Indonesia ini sangat banyak. Dari 250 juta, tentu masih banyak yang suka menonton sinetron maupun acara dangdut, terlebih bagi mereka yang ada di daerah.

Nah para pemain pertelevisian yang terlalu kreatif dan ingin merebut konten hiburan kaum milenial tentu sangat sulit. Coba lihat, setiap hari ada saja pembuat konten YouTube baru yang muncul. Mereka muncul dengan ide-ide gila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ingin head to head dengan mereka, tentu harus siap untuk berdarah-darah. Tak seperti televisi, pembuat konten di YouTube tak perlu menyiapkan uang yang banyak.

"Jadi pemain yang tidak bisa baca itu dan sudah investasi besar ya harus diakui mereka berdarah-darah. Semua investor ujung-ujungnya lihay RoI (return of investment). Kalau enggak balik ya lebih baik mereka keluar. Begitu ditinggalkan investor ya otomatis kehabisan nafas," kata Jahja.

Jika sudah berdarah-darah, yang akan dilakukan sama seperti perusahaan lainnya yakni efisiensi. Dua hal yang umumnya dilakulan dalam efisiensi yakni pengurangan karyawan dan menjual aset.

Belakangan ini ramai beredar kabar bahwa NET TV berencana melakukan pengurangan karyawan. Pihak perusahaan belum buka suara terkait kabar tersebut.

Hide Ads