Ada Produksi Lokal, Kenapa Industri Butuh Garam Impor?

Ada Produksi Lokal, Kenapa Industri Butuh Garam Impor?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 20 Agu 2019 22:17 WIB
Ilustrasi garam/Foto: M Rofiq
Jakarta - Industri aneka pangan atau makanan dan minuman di Indonesia masih memerlukan impor garam. Kebutuhan industri aneka pangan sendiri yakni mencapai 567.000 ton garam industri per tahun. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan, industri aneka pangan ini punya peran besar dalam perekonomian Indonesia. Sehingga, kebutuhan bahan baku produksinya perlu dipenuhi.

"Industri makanan dan minuman ini punya PDB (produk domestik bruto) yang cukup besar dan ekspor cukup besar. Sehingga, butuh banyak," tutur Abdul usai menghadiri rapat koordinasi realisasi impor garam di semester I-2019, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Pasalnya, Abdul mengatakan, industri aneka pangan memiliki kualitas garam dengan spesifikasi tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang jelas dari perindustrian membutuhkan garam dengan spesifikasi tertentu. Spesifikasinya seperti di makanan dan minuman ada standar kandungan magnesium, kalsium, saya nggak hafal," papar dia.


Perlu diketahui, spesifikasi garam yang dapat digunakan untuk industri yakni kadarnya NaCl-nya di atas 97%, dan kadar airnya kurang dari 0,5%. Sedangkan garam rakyat kadar NaCl-nya kurang dari 94%, dan kadar airnya sekitar 5%.

Menurut Sekretaris Umum Asosiasi Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara, spesifikasi garam lokal belum memenuhi kebutuhan garam industri.

"Garam industri itu NaCl di atas 97%, kadar air maksimum 0,5%, belum nanti magnesiumnya. Kalau garam lokal masih tinggi kadar airnya, di atas 1%," ujar Cucu.


Lalu, Abdul mengatakan garam rakyat sendiri akan diserap industri sebanyak 1,1 juta ton di tahun ini. Nantinya, garam tersebut akan digunakan untuk konsumsi masyarakat dan bisa saja digunakan untuk industri makanan dan minuman. Namun, jika mau digunakan untuk industri makanan minuman masih ada prosesnya terlebih dahulu.

"(Garam rakyat) bisa untuk industri makanan dan minuman, bisa konsumsi langsung. Untuk industri makanan minuman harus diproses terlebih dahulu," tandas Abdul.


(dna/dna)

Hide Ads