.webp)
Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi mengatakan penurunan harga terjadi karena panen raya komoditas cabai akan segera berlangsung. Supply alias pasokan cabai pun akan melonjak, ujungnya harga cabai akan turun.
"Cabai itu sudah mau masuk panen semua bentar lagi, saya rasa bakal turun perlahan. Saya pikir minggu ini atau ke depan bakal turun karena pasar supplynya akan banyak," ujar Agung ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (2/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita targetnya setiap bulan luas panen kita 12 ribu hektar, maka harga akan turun. Sampai akhir tahun aman lah," kata Agung.
Agung menjelaskan akan ada tujuh kali panen lagi sampai akhir tahun. Panen akan dilakukan 15 hari sekali hingga akhir tahun.
"Kalau sekarang mulai panen kan dia akan tujuh kali panen, setiap panen 15 hari, ini kan masih ada 3,5-4 bulan (ke akhir tahun)," papar Agung.
Sementara, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto, menyatakan harga justru akan normal di minggu ke tiga bulan September.
Namun, Suhanto satu suara soal harga cabai akan turun. Dia menyatakan harga yang sempat menyentuh Rp 100 ribu per kilogram, kini sudah meluncur ke Rp 60 ribu.
"Prediksi saya minggu ke-3 September sudah normal. Tapi sekarang sudah mulai turun, kemarin sore kami sudah turunkan tim ke lapangan, harga cabai sudah turun ke Rp 50-60 ribu per kilogram," kata Suhanto.
"Kan sempat Rp 100 ribu per kilogram," lanjutnya.
Pantauan terakhir detikFinance sepekan yang lalu, tepatnya Minggu (25/8/2019), di Pasar Sumber Artha, Bekasi, harga cabai rawit merah tembus Rp 120.000 per kilogram (kg). Harga cabai keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau tembus Rp 100.000/kg. (zlf/zlf)
