Karena itu Fuad menyarankan agar pemerintah mau melakukan program debirokratisasi dan deregulasi. Pemerintah, katanya harus dengan sungguh-sungguh, benar dan jujur melaksanakan program tersebut.
"Bukan sekedar melakukan klaim reformasi dan modernisasi yang kenyataannya hanya membengkakkan lembaga dan ongkos, atau beban terhadap APBN. Tapi hasilnya, pada hemat kami, praktis nol besar," kata Fuad.
"Lebih menyedihkan lagi program-program reformasi dan modernisasi itu dibiayai dengan uang utang, tapi gombal belaka," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga pemerintah sering disindir sebagai Ki Jarkoni, iso ngajar ning ora iso nglakoni. Artinya bisa bikin aturannya, tapi tidak bisa menjalankannya," ucap Fuad.
Fuad juga menyebut pemerintah tidak siap atas kritik. Asal dikoreksi, menurutnya, pemerintah akan mencari kambing hitam.
"Ketika diungkapkan kegagalan pemerintah dalam mengimplementasikan aturannya sendiri, biasanya tim ekonomi ini berlagak seperti pengamat ekonomi atau pengkritik sambil mencari peluang siapa yang akan di kambing hitamkan atas lesunya investasi," kata Fuad.
(zlf/zlf)