Luhut mengungkapkan, pandangannya tentang investasi ini telah ia sampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Luhut bilang, investasi itu harus disesuaikan dengan kepentingan nasional, dan siapa pun investornya, selama memenuhi kepentingan nasional maka ia tak takut meneruskannya sekali pun 'ditembak'.
"Jadi buat saya, saya bilang ke Presiden, Pak kan kita bicara national interest kita. Sepanjang national interest bisa kita amankan ya peduli mana, dari mana pun pak? Ya kalau orang mau tembak saya biar saja, saya kan tidak mau mengganggu, saya hanya mengabdi, membuat republik ini lebih bagus lagi," tegas Luhut.
Selain itu, ia menerangkan, investasi selama ini yang berasal dari China menggunakan skema business to business (B to B), bukan government to government (G to G). Sehingga, rasio utang Indonesia terhadap PDB masih di bawah angka 30%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT