Diskon Tunggakan Pajak Kendaraan 50%, Jatuh Bangun Bos Nippon Paint

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Diskon Tunggakan Pajak Kendaraan 50%, Jatuh Bangun Bos Nippon Paint

Arief Ikhsanudin, Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 16 Sep 2019 20:55 WIB
Diskon Tunggakan Pajak Kendaraan 50%, Jatuh Bangun Bos Nippon Paint
Pengurusan pajak kendaraan bermotor/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Senin (16/9/2019) adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberikan diskon 50% bagi warga yang nunggak pajak kendaraan. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) 89 tahun 2019 tentang Pemberian Keringanan Pokok Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atas Penyerahan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Kedua dan Seterusnya tahun 2019.

Selain itu, diatur pula dalam Pergub 90 tahun 2019 tentang Pemberian Keringanan Pokok dan Penghapusan Sanksi Administrasi Piutang Pajak Daerah. Berita terpopuler selanjutnya adalah Kisah Bos Nippon Paint, Goh Cheng Liang, dari nol hingga sukses.

Mau tahu informasi selengkapnya? Baca berita terpopuler detikFinance berikut ini:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan kebijakan memotong tunggakan pajak kendaraan bermotor dan lainnya. Ini rinciannya.

Pemprov DKI telah mengeluarkan Pergub 89 tahun 2019 tentang Pemberian Keringanan Pokok Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) atas Penyerahan Kepemilikan Kendaraan Bermotor Kedua dan Seterusnya tahun 2019.

Selain itu, dikeluarkan juga Pergub 90 tahun 2019 tentang Pemberian Keringanan Pokok dan Penghapusan Sanksi Administrasi Piutang Pajak Daerah.

"Program Keringanan Pajak Daerah ini diberikan terhadap tunggakan pajak kendaraan bermotor (PKB), BBNKB atas penyerahan kepemilikan kedua dan seterusnya, dan Pajak Bumi Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2)," ucap Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta, Faisal Syafruddin, kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/9/2019).

Baca selengkapnya di sini: Mantap! Ada Diskon Pajak 50% Buat Kendaraan yang Nunggak

Kisah Goh Cheng Liang menjajaki dunia bisnis dari masih berjualan jala ikan hingga memegang 39% saham Nippon Paint Holdings dengan kekayaan US$ 10,4 miliar atau sekitar Rp 145,2 triliun (kurs Rp 13.965) merupakan kisah yang mengharukan dan inspiratif.

Goh Cheng Liang merupakan anak yang lahir dari keluarga miskin. Pria asal Singapura ini harus menjalani tempaan keras karena sejak umur 12 tahun, dengan hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD), ia dikirim orang tuanya ke Kota Muar, Malaysia untuk berjualan jala ikan bersama dengan saudara iparnya.

Tiga tahun kemudian yakni tahun 1943, Goh yang saat itu sudah menginjak usia 15 tahun kembali ke Singapura. Ia kemudian memulai bisnisnya sendiri berjualan air aerasi (air dengan kandungan oksigen). Namun, bisnisnya kandas.

Tak menyerah di situ, Goh magang di toko perangkat keras. Ia mempelajari semua hal hingga ia mendapat promosi menjadi seorang salesman.

Baca selengkapnya di sini: Kisah Bos Nippon Paint: Dulu Miskin, Sekarang Berharta Rp 145 T

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia Juli 2019 sebesar US$ 395,3 miliar. Angka ini tumbuh 10,3% year on year (yoy) meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 9,9% (yoy).

Keterangan resmi BI menyebutkan peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto ULN dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

Total ULN ini terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$ 197,5 miliar, serta utang swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 197,8 miliar.

"Pertumbuhan ULN yang meningkat tersebut bersumber dari ULN pemerintah dan swasta. Pertumbuhan ULN pemerintah meningkat sejalan dengan persepsi positif investor asing terhadap kondisi perekonomian Indonesia," tulis keterangan resmi BI dikutip Senin, (16/9/2019).

baca selengkapnya di sini: Naik 10%, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp 5.534 T

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Indonesia di 2019 sebesar 3,70 pada skala 0 sampai 5. Angka itu lebih baik dari catatan di tahun sebelumnya sebesar 3,66.

"Semakin tinggi IPAK ini semakin bagus. Kita berharap angka 3,6 sampai 5. Kalau di level itu jadi semangat anti korupsinya lebih tinggi," kata Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/9/2019).

IPAK dikeluarkan BPS satu tahun sekali. Nilai indeks semakin mendekati 5 menunjukkan bahwa semangat anti korupsi di masyarakat semakin tinggi. Sebaliknya, jika semakin mendekati 0 maka semangat anti korupsinya semakin rendah.

Baca selengkapnya di sini: Masyarakat Kian Anggap Wajar Beri Suap Buat Jadi PNS

Ladang minyak milik Saudi Aramco di Arab Saudi mendapat serangan dari pesawat tak berawak pada Sabtu (14/9/2019). Pemberontak Houthi Yaman mengaku jadi dalang di balik serangan yang melibatkan 10 unit pesawat tanpa awak atau drone tersebut.

Serangan tersebut memaksa Kerajaan Arab Saudi memangkas produksi minyaknya hingga 5,7 juta barel per hari atau mencapai 50% dari total produksi harian. Harga minyak mentah pun diprediksi bakal meroket.

Lantas apakah kejadian ini bisa berimbas ke Indonesia? Simak jawaban lengkapnya hanya di detikcom. Baca selengkapnya di sini: Ladang Minyak Saudi Diserang Teroris, Apa Imbasnya ke RI?

Hide Ads