Saran dari Mantan Menkeu SBY Agar RI Lebih Dilirik Investor

Saran dari Mantan Menkeu SBY Agar RI Lebih Dilirik Investor

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 03 Okt 2019 14:29 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah kesal karena 33 perusahaan yang keluar dari China tak sama sekali melirik Indonesia. Perusahaan tersebut justru masuk ke negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Thailand dan Kamboja.

Mantan Menteri Keuangan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Chatib Basri mengungkapkan Indonesia saat ini masih menghadapi kendala utama untuk mendapatkan investasi.

Menurut dia hal ini terjadi karena banyaknya masalah regulasi yang membuat perusahaan atau investor kesulitan untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendala utamanya di Indonesia itu di pusat gampang, di daerah nggak bisa jalan," kata Chatib di studio CNBC Indonesia TV, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Dia mengungkapkan, banyak pula investor yang kesulitan terkait proses perizinan tanah. Hal ini sudah terjadi sejak lama sehingga menyebabkan investasi ke Indonesia tersendat.

"Itu bukan barang baru, harus dilakukan deregulasi dan debirokratisasi sebagai kunci agar investasi itu naik," ujarnya.



Selama ini, ada aturan pusat dan daerah sering membuat bentrok. Padahal, investasi tersebut terjadi di luar Jakarta.

Selain masalah perizinan, investor juga membutuhkan revisi undang-undang ketenagakerjaan. "Ya harus revisi undang-undang tenaga kerja, lumayan ada efeknya kalau dilakukan, ini ditunggu orang sejak 2003," imbuh dia.

Menurut Chatib jika hal-hal tersebut dilakukan maka investasi bisa lebih mudah masuk karena Indonesia juga memiliki pasar yang besar dan perkembangan yang baik.

"Kalau Vietnam mereka melakukan reformasi struktural, mempermudah perizinan dan mengubah aturan investasi menjadi bisnis friendly makanya mereka diincar 33 perusahaan yang keluar dari China," tambah dia.




(kil/eds)

Hide Ads