"Oh kita baru, masih diskusi kita. Kita pasti bagi portofolio karena kan BUMN kan besar sekali, 143 perusahaan, ada Rp 8.400 triliun asetnya. Kita pasti bagi portofolio," kata dia di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Pembagian tugas tersebut ditujukan agar nantinya perusahaan-perusahaan negara bisa benar-benar dipastikan sehat dan bisa berkembang menjadi perusahaan berskala dunia.
Kartika sendiri memiliki background sebagai Dirut BUMN sektor keuangan, namun dia belum bisa memastikan apakah nantinya perusahaan pelat merah yang dia urus di sektor keuangan.
"Oh belum belum, belum dibagi (tugas masing-masing). Belum dibagi, tapi intinya dengan kita ada Pak Erick, dan kami membantu bersama saya dan Pak Budi, harapannya aset yang demikian besar Rp 8.400 triliun dan perusahaan yang demikian banyak ini bisa kita tanganin secara serius," jelasnya.
"Nah kita ingin ini semua sesuai dengan pesan dari Pak Presiden bisa menjadi aset yang sangat produktif, bisa jadi perusahaan kelas global, dan juga kita bisa membangun kolaborasi dengan swasta, dan juga dengan transfer teknologi dari asing dan juga bisa memberikan manfaat buat masyarakat yang ada di bawah semua. Jadi semua kita kerjakan nanti," tambahnya.
(toy/fdl)