Sebelumnya, pensiunan perwira tinggi bintang dua TNI AU itu dikenal sebagai menteri di era zaman Soeharto. Selain itu, Ginandjar juga dikenal sebagai politisi dari Partai Golkar.
Sebelum terpilih sebagai anggota DPD dari Jawa Barat, Ginandjar menjabat sebagai wakil ketua MPR 1999-2004 dari Partai Golkar. Lahir di Bandung, 9 April 1941, Ginandjar menyelesaikan sekolah dasar hingga menengahnya di Jakarta.
Pada tahun 1959 ia kembali ke Bandung, masuk ITB. Kemudian, Ginandjar memperolah beasiswa ke Jepang dan belajar pada Tokyo University for Agriculture Chemical Engineering,hingga lulus sebagai insinyur teknik kimia, 1965.
Kemudian, ia masuk Angkatan Udara RI (TNI AU) dengan pangkat letnan satu. Ketika pangkatnya menjadi Kapten, ia ditugaskan di Sekretariat Negara. Di sini ia sempat mengikuti pendidikan Lembaga Administrasi Negara, dan lulus menjadi sarjana administrasi negara, 1980.
Dua tahun kemudian ia menjadi anggota Badan Pekerja MPR. Selain juga berulang kali menjadi anggota delegasi RI ke berbagai konferensi internasional, ia juga sering ikut dalam perlawatan kenegaraan Presiden RI.
Di masa Orde Baru, Ginandjar dipercaya Presiden Soeharto untuk menjabat menteri dalam beberapa periode secara berturut-turut. Pada 1983-1988, ia ditugasi sebagai Menteri Muda Produksi Pangan Kabinet Pembangunan IV Presiden Soeharto.
Pada 1988-1993, Ginandjar menjabat Menteri Pertambangan dan Energi Kabinet Pembangunan V. Kemudian pada 1993-1998, ia memegang jabatan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan merangkap Ketua Bappenas Kabinet Pembangunan VI, dan pada 1998 saat akhir pemerintahan Presiden Soeharto, ia menjadi Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Kabinet Pembangunan VII.
Bahkan, ketika BJ Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto, ia sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1998-1999).