Penjualan beras Bulog seret karena tak terserap pasar. Sehingga pendapatan perusahan pun tersendat dan terancam tak bisa bayar utang.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) pun putar otak untuk mengatasi seretnya penjualan beras tersebutn dengan melakukan sejumlah inovasi salah satunya adalah menjual beras premium.
Inovasi lain yang dilakukan Bulog adalah mengembangkan produk beras fortivikasi atau beras bervitamin. Selain itu, Bulog juga membuat tepung dari bahan baku bekatul yakni bulir beras, atau yang biasa dikenal dengan dedak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, untuk memasarkan produk-produk inovasinya tersebut, Bulog juga melakukan penjualan melalui platform online.
"Sekarang saya sudah produksi banyak bagaimana saya memasarkan ini supaya masyarakat tahu? Maka kita buat panganandotcom, lapaknya di e-commerce Shopee," ucap Buwas.
Toko virtual Bulog di platform e-commerce tersebut sudah mulai buka lapak sejak 25 Oktober 2019. Menurut Buwas, antusiasme masyarakat terhadap toko virtual tersebut cukup baik.
Namun, toko virtual Bulog panganandotcom di Shopee baru bisa diakses ke area Jabodetabek. Nantinya, jangkauan toko virtual tersebut akan diperluas ke seluruh Indonesia dan tak hanya Shopee, Bulog juga akan membuka lapaknya di berbagai platform e-commerce di Indonesia.
"Ini sudah dibangun, tapi sementara ini pilot projectnya jabodetabek dulu silakan sudah bisa diakses. E-commerce salah satunya ke Shopee kerja samanya, tapi ini baru muai. Next kita akan rangkul semua, jadi masyarakat akan mudah melalui aplikasi apa saja akan dapat," tutur dia. (eds/eds)