Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan ada lima strategi yang dilakukan oleh bank sentral untuk mendorong industri halal di Indonesia.
Dia menjelaskan implementasi lima jurus ini dapat menjadi kunci untuk menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai basis produksi industri halal global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, sertifikasi juga dibutuhkan untuk memperluas akses pasar. Oleh karena itu, para pengambil kebijakan dan pelaku perlu bersama mendorong agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa memperoleh sertifikasi.
"Kemudian sinergi kebijakan dan program antara pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga terkait diperlukan untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," jelas Perry.
Lalu untuk pengembangan industri halal juga diperlukan perkenalan kepada publik bahwa gaya hidup halal bersifat universal, tidak hanya untuk muslim, namun juga untuk nonmuslim.
"Dan yang terakhir, Corporation (kerja sama) antara pemangku kepentingan industri halal nasional dan internasional adalah juga prasyarat untuk membangun dan mengembangkan industri halal global," imbuh dia.
Perry menjelaskan ekonomi atau industri halal tidak hanya berpusat pada satu agama saja. Tetapi juga pada nilai dan kualitas produk halal yang baik. Dia mencontohkan untuk busana muslim dan makanan halal bisa untuk semua kalangan tak hanya untuk muslim tetapi juga untuk non muslim.
Perry menjelaskan saat ini ada 25% jumlah penduduk atau sekitar 1,8 miliar yang ada pada 2030 mendatang.
"Potensi halal secara global sangat besar karena penduduk muslim akan membutuhkan makanan, pariwisata, farmasi dan kebutuhan lainnya," imbuh dia.
(kil/dna)