Untuk mencapai persentase 98% realisasi belanja K/L, pemerintah akan terus menggenjot belanja sosial atau penyaluran bantuan sosial (bansos). Untuk bansos sendiri, target dalam APBN 2019 yakni Rp 97,1%.
Per 31 Oktober 2019, belanja bansos sudah mencapai Rp 91,7 triliun, atau mencakup 94,5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani mengatakan, penyaluran bansos ini akan meningkatkan konsumsi rumah tangga yang punya kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan penyaluran bansos tersebut, harapannya pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh di atas 5%.
"Belanja sosial itu untuk perlindungan masyarakat itu akan membantu konsumsi rumah tangga. Konsumsi rumah tangga ini supaya tetap di atas untuk memacu pertumbuhan ekonomi kita tetap di atas 5%," ujar Askolani di kantornya, Jakarta, Senin (18/11/2019).
Selain itu, ia juga menuturkan belanja pegawai juga punya kontribusi meningkatkan konsumsi dari sisi PNS.
"Kalau belanja pegawai ya untuk mendukung juga tapi dari sisi belanja masyarakat (PNS)," papar dia.
Hingga 31 Oktober 2019, belanja pegawai atau gaji PNS sudah mencapai Rp 204,4 triliun, atau 91,1% dari target APBN 2019 sebesar Rp 224,4 triliun.
(dna/dna)