Kisah Cap Merah dari Sri Mulyani untuk BUMN

Kisah Cap Merah dari Sri Mulyani untuk BUMN

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 03 Des 2019 07:28 WIB
Foto: Lamhot Aritonang

Direktur Jenderal Negara Kemenkeu, Isa Rachmatarwata menjelaskan Z-Score dibuat Kemenkeu untuk menilai kerentanan kondisi keuangan BUMN. Untuk cap merah sendiri tertulis distres yang artinya kondisi keuangan perusahaan sebelum terjadinya kebangkrutan.

"Mengukur kerentanan perusahaan untuk kebangkrutan/instabilitas. Itu istilah awam kebangkrutan ini misalnya yang kita ukur aset lancarnya cukup nggak keuntungannya, cukup nggak untuk mengatasi shock," terangnya di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12/2019).

Dengan penilaian itu, Kemenkeu bisa lebih berhati-hati dalam memberikan PMN. Sebab tujuan pemberian PMN tujuan untamanya menciptakan leverage dari setiap uang yang disuntikan kepada BUMN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berinvestasi Rp 1 kenapa kita tanamkan lewat BUMN, supaya Rp 1 yang kita gunakan itu bisa kembali Rp 5 yang kemudian bisa dipakai. Kalian lihat capex (belanja modal) kan BUMN yang ditempatkan Rp 130 triliun capexnya. Artinya 1 rupiah yang kita keluarkan bisa menghasilkan 2,72 kali uang yang lain. Sehingga kesempatan dapat proyek yang lebih besar bisa terjadi," terangnya.

"Memang tadi ada beberapa BUMN yang over leverage itu yang kita harus hati-hati. Mungkin akan harus dikendalikan berikan tambahan modal dan sebagainya untuk menyehatkan dia lagi," tambah Isa.




Simak Video "Video: Pramono-Sri Mulyani Mau Sambungkan Lapangan Banteng & Gedung Maramis"
[Gambas:Video 20detik]

(das/ang)

Hide Ads