Untuk itu, PT KAI dan PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membentuk perusahaan baru (New Co) sebagai joint venture vehicle integrasi transportasi Jadebotabek. Otoritas perusahaan tersebut akan dipegang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa program pertama yang akan dilakukan oleh perusahaan tersebut yakni menciptakan sebuah kartu perjalanan yang dapat digunakan untuk segala transportasi umum seperti Transjakarta, Kereta Commuter Indonesia (KCI), MRT, dan angkutan umum mikrotrans Jak Lingko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Anies belum bisa mengungkapkan kapan kartu tersebut dapat diluncurkan. "Nanti ya kalau itu," ujarnya.
Selain program kartu integrasi tersebut, New Co ini juga akan membangun sarana integrasi antara Transjakarta dengan KRL. Sehingga, bus-bus Transjakarta bisa langsung mengakses stasiun-stasiun KRL dan kereta bandara.
"Jadi joint venture-nya itu Pemprov diwakili MRT, pemerintah pusat diwakili KAI. Lalu bentuk joint venture yang akan kelola KRL, akan kelola stasiun-stasiunnya dan juga kereta bandara. Jadi nanti stasiun itu bisa bus masuk ke dalam sehingga tidak macet. Jadi ini terintegrasi," jelas Anies.
Lagi-lagi, ia belum mau mengungkapkan stasiun KRL yang bakal menjadi lokasi utama dibangunnya integrasi dengan Transjakarta. "Nanti ya, nanti," tutupnya.
(fdl/fdl)