Ini Rahasia MRT Jakarta punya Kinerja Kinclong Selama Beroperasi
Jumat, 13 Des 2019 22:00 WIB

Jadi Rujukan Moda Transportasi Rel
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub juga pernah meminta salah satu operator berbasis rel lain untuk belajar cara meningkatkan pendapatan di luar tiket, meskipun sebagai perusahaan berbasis rel tentunya bisnis inti adalah pelayanan penumpang. Menurut Gamal, bisnis perkeretaapian kalau hanya mengandalkan penumpang sifatnya rawan dan cenderung terpengaruh dengan kebijakan pemerintah. Misalnya, ada kebijakan ganjil genap bisa membuat penumpang bertambah.
"Pelayanan penumpang harus tetap nomor satu, ini tidak bisa dikompromikan. Namun kita pun tidak boleh terus terlena dengan pasar yang sudah captive. Business model di tahun pertama sudah evolving ke non tiket. Saya terinspirasi oleh start up yang cukup lincah dan tangguh (agile) dan bisa mengubah model bisnis secara cepat. Walau tentunya kita tidak bisa se-ekstrim start up, tapi prinsipnya kurang lebih sama," kata Gamal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Melalui pendekatan bisnis yang dilakukan, MRT pun berani memasang target pendapatan non-tiket di 2020 mencapai hampir 200% dari realisasi 2019.
Untuk menjaga bisnis non tiket tetap berjalan baik, Gamal mengatakan akan menerapkan multi years contract alias kontrak jangka panjang pada pihak yang bekerja sama dalam bisnis non tiket. Dengan begitu, MRT akan tetap sehat siapapun nanti ke depannya yang akan memegang tongkat komando.