Dengan adanya pabrik pasta bawang merah tersebut, pihaknya kini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Untuk pekerja di dalam pabrik dengan kapasitas 500-600 kg per hari, butuh 12 orang pekerja. Namun di bagian hilir produksi, pihaknya mempekerjakan ratusan ibu rumah tangga untuk memotong dan menyortir bawang hasil panen petani.
"Kami sudah melakukan pengiriman ke Surabaya dua kali, masing-masing 5 ton. Kali ini 1 ton, jadi sudah 11 ton yang kami kirim. Nanti setelah terkumpul 14 ton sesuai kapasitas kontainer, baru diberangkatkan dari Surabaya ke Arab Saudi," jelasnya.
Kepala Perwakilan Wilayah BI Jawa Tengah, Soekowardojo mengatakan, melalui ekspor ini diharapkan semakin dapat menciptakan nilai tambah ekonomi kepada petani dan masyarakat sekitar. Baik dalam hal peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan daerah dari produk bawang merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, Bupati Brebes, Idza Priyanti menuturkan, ketersediaan komoditas bawang merah di Brebes berlimpah, sehingga cukup digunakan untuk komoditas ekspor. Produksi bawang merah di Brebes tiap tahun mencapai 290.813 ton dengan luas lahan 24.783 hektar.
Dari jumlah itu, bawang merah dari Brebes menjadi penyangga kebutuhan bawang merah nasional sebesar 30 persen dan untuk penyangga Jawa Tengah sebesar 60 persen.
"Untuk konsumsi domestik yaitu di Brebes sendiri hanya sekitar 32.000 ton. Masih ada surplus, sehingga tidak ada kendala untuk pemenuhan kebutuhan ekspor bawang merah," ucap Idza.
(dna/dna)