Dia menjelaskan, aset perusahaan ini kecil yakni sekitar Rp 2 miliar. Menurutnya, hal itu sebagaimana perusahaan rintisan yang tidak mengedepankan aset.
"Kalau misalkan perusahaan zaman dulu asetnya banyak sampai triliunan, ratusan triliun, kita penginnya bahkan tanpa aset. Kalau bisa asetnya Rp 0," katanya.
Garuda Tauberes diketahui punya 15 orang dalam tim kerjanya. Kemudian, lokasi kerjanya terdiri dari dua lokasi, yakni Jakarta dan Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisnis model kita ini rigid, bener-bener kuat di bisnis model karena yang kita sasar fokus same day delivery, hari itu sampai," jelasnya.
Dia memaparkan, konsep bisnis Garuda Tauberes lahir mengingat banyaknya peluang bagi maskapai untuk mengangkut barang. Namun, kurir enggan mengirimkan barangnya melalui pesawat karena beberapa hal.
Sebutnya, kurir yang ingin mengirim barang lewat pesawat harus menyetor modal (deposit) untuk masing-masing maskapai. Sehingga, pengeluaran kurir untuk mengirim barang melalui pesawat besar.
"Ternyata, saat ini agen-agen katakan JNE kalau mau ngirim pesawat, kan maskapai banyak banget, ketika mau ngirim pesawat mereka harus deposit ke setiap airline, ke Garuda deposit Rp 1 miliar katakanlah , Citilink Rp 1 miliar, di NAM Rp 1 miliar, Lion Rp 1 miliar jadi agen yang mengirim pakai pesawat dia harus sent Rp 5 miliar untuk punya deposit tiap maskapai, berarti gede banget biayanya," paparnya.
Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
[Gambas:Video 20detik]