Padahal, dalam prinsip investasi ada yang namanya high risk high return. Jadi, jika ada yang menawarkan risiko rendah tapi keuntungan tinggi, patut dipertanyakan.
Perencana keuangan, Aidil Akbar menjelaskan sebelum memulai investasi harus melihat return atau imbal hasil yang mereka iming-imingkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, jika ada orang atau perusahaan yang mengiming-iming keuntungan puluhan persen, misalnya 50%-100% dalam hitungan hari, sudah dipastikan palsu dan itu kebohongan.
"Yang hitungan tahunan saja masih sulit untuk dipercaya, apalagi hitungannya jam atau hari," jelas dia.
Dalam berinvestasi, memang sebaiknya mengetahui dengan jelas latar belakang perusahaan dan produk investasi yang dijual. Pada dasarnya investasi merupakan tujuan agar mendapatkan untung bukan buntung.
"Jika perlu tanya ke financial planner, nanti ada fasilitas chat di aplikasi Moneesa agar masyarakat bisa tanya-tanya dan tidak tertipu investasi bodong," imbuh dia.
Baca juga: Pilah-pilih Investasi Paling Untung di 2020 |
(kil/eds)