Selain itu, tak kalah penting terkait normalisasi sungai yang menurutnya selama dua tahun belakangan tidak terjadi perkembangan yang serius.
"Ya, memang selama 2 tahun ini, sejak 2017 lalu tidak ada tambahan normalisasi di sungai-sungai yang ada, terutama Sungai Ciliwung, ternyata dari sepanjang 33 km itu yang dinormalisasi baru 16 km," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena lebarnya sungai Ciliwung itu sudah sempit, lebarnya sudah berkurang, berarti harus kita lebarkan lagi. Tapi, kendalanya sekarang rumah itu bukan di bantaran saja, tapi sudah ke palung sungainya, ini juga bukan hal yang mudah (pembebasan lahan)," tuturnya.
Lalu, ketidaksiapan bendungan Ciawi dan bendungan Sukamahi pun dianggap menjadi dalang banjir kali ini. Menurut Basuki, lambatnya penyelesaian kedua bendungan itu terjadi karena sulitnya membebaskan lahan dari masyarakat setempat.
"Kemudian, Bendungan Ciawi dan Sukamahi, pembebasan lahannya sudah 90% lebih hampir 95%, kami targetkan tahun 2020 ini akan selesai," katanya.
Untuk itu, ia menaruh harapan besar kepada Anies untuk segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan agar normalisasi sungai lancar dilaksanakan, dan pembangunan bendungan pun rampung sesuai target.
"Ini keahlian beliau (Anies Baswedan) untuk persuasif dengan masyarakat. Kami akan mendukung beliau untuk programnya ini bisa ditangani, tanpa itu pasti akan terus menghadapi hal-hal yang terus berulang seperti ini (banjir)," pintanya.
Simak Video "Video: 67 RT di Jakarta Terendam Banjir Pada Selasa Dini Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(ara/ara)