Dia menjelaskan, dana ini bisa diberikan jika kebutuhan mendesak.
"(Soal penambahan kapal?) Tentu kami tidak tahu apa yang disampaikan, apakah sudah ada alokasinya. Nanti dicek persisnya, di Kemhan itu sudah ada pendanaan untuk alutsista, apakah untuk kapal atau alat perang lainnya," ujar Askolani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia kekurangan kapal patroli di Perairan Natuna. Oleh sebab itu, tak heran kalau tahu-tahu ada kapal negara lain yang masuk tanpa izin.
Contohnya kapal China yang masuk ke Natuna dan menimbulkan ketegangan di awal 2020 ini. Hal ini pun sudah dikoordinasikan Luhut dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Rencananya pemerintah akan menambah kapal besar dengan jenis ocean going (lintas samudera) untuk menjaga Natuna.
"Jadi ke depannya, Pak Bowo (Menhan Prabowo Subianto) tadi juga sudah bilang akan memperbanyak kapal angkatan laut. Tadi saya usul supaya ada ocean going kapal yang lebih panjang karena di situ kalau kamu beli kapal 105 meter, baru 2 hari kamu sudah muntah darah," ujar Luhut usai bertemu Prabowo Subianto di kantornya.
(kil/fdl)