Dia menyebut, melalui pengaplikasian Agriculture War Room (AWR), pengaruh cuaca dan banjir ini telah dapat diketahui pemerintah. Menurutnya, penggunaan teknologi pertanian memiliki pengaruh yang penting dalam hal ini.
"Kalau cuma di bawah 10 ribu (hektar) intervensi daerah tertentu untuk bisa mengoptimalkan atau meningkatkan produktivitasnya kita bisa gantikan dan itulah gunanya agri war room kita atau pendekatan IT kita untuk melihat spot-spot yang ada. Kita sudah bisa perkirakan kok sekarang ini dengan IT yang ada dan itu kami miliki sekarang," tutupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi begini, dari data terakhir dari analisis kami, diperkirakan atau diprediksi tanggal 5-10 Januari ini akan masuk aliran udara basah, dari arah Samudra Hindia di sebelah barat Pulau Sumatera, di sepanjang ekuator. Jadi jalur masuknya itu di sepanjang ekuator, sehingga dampaknya meningkatkan intensitas curah hujan di musim hujan ini dapat menjadi ekstrem lagi," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, di Graha BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
Simak Video "Video: Nahas! Dua Petani Hilang Tertimbun Longsor di Tasikmalaya"
[Gambas:Video 20detik]
(jef/hns)