"Arah investasi sudah benar, tapi lebih bagus lagi kalau di sisi investasi dilengkapi dengan pertumbuhan konsumsi domestik," katanya saat menghadiri BNI-AM Market Outlook 2020 di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Kamis (16/1/2020).
Ia menyebut ada dua cara untuk meningkatkan konsumsi. Pertama adalah memperbaiki harga komoditas. Menurutnya, pada 2019 terjadi penurunan harga komoditas kakao dan sawit, yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan discount tax atau potongan pajak. Sementara itu, Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha juga menilai konsumsi penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menurut dia, hal tersebut sudah berhasil dilaksanakan pada 2019 dengan menjaga daya beli masyarakat.
"Indonesia mampu melalui 2019 dengan baik, yaitu pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,05 persen dan inflasi 2,72 persen," ucapnya.
"Agar tahun ini semakin membaik, maka daya beli memang harus dijaga. Selain itu, kepastian pajak harus diberikan juga seperti penurunan tarif (pajak) melalui omnibus law, dan saat ini kita dalam track menuju ke sana," sambung Kunta.
(hns/hns)