Bocoran Bos Baru Garuda Indonesia, Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Bocoran Bos Baru Garuda Indonesia, Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000

Sylke Febrina Laucereno, Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 21 Jan 2020 21:00 WIB
Bocoran Bos Baru Garuda Indonesia, Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000
Garuda Indonesia/Foto: Dok. Airbus
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance Selasa (21/1/2020) adalah tentang bocoran Direktur Utama (Dirut) dan Komisaris Utama (Komut) baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kabarnya, posisi Direktur Utama Garuda Indonesia akan diisi mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI Irfan Setiaputra.

Sedangkan posisi Komut kabarnya diisi mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf. Benarkah bocoran ini? Kepastiannya akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia, Rabu (22/1/2020).

Bukan itu saja, berita terpopuler lainnya adalah tentang isi ulang OVO mulai dikenakan biaya Rp 1.000. Biaya ini mulai berlaku pada 2 Maret 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengin tahu informasi selengkapnya? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan digelar Rabu besok (22/1/2020). Agenda RUPSLB ialah pergantian pengurus yakni sebagai pengganti beberapa direktur yang dicopot karena skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton. Termasuk, pengganti Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara.

Sosok pengganti Ari Askhara pun masih menjadi teka-teki hingga saat ini. Namun, sumber detikcom di lingkungan Kementerian BUMN menyebut, Mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT INTI Irfan Setiaputra menjadi salah satu kandidat Direktur Utama Garuda.

Dalam RUPSLB ini juga bakal terjadi pergantian komisaris. Sumber detikcom yang lain menyebut, posisi Komisaris Utama akan diisi Chairal Tanjung. Artinya, ia akan menggantikan posisi Komisaris Utama saat ini Sahala Lumban Gaol.

"(Chairal) hampir pasti," katanya, Selasa (21/1/2020).

Nah, info terbaru berdasarkan sumber detikcom, nama eks Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triwan Munaf akan masuk dalam daftar calon petinggi Garuda. Triawan dikabarkan akan menjadi Komisaris Utama (Komut) Garuda untuk menggantikan Sahala Lumban Gaol.

Baca selengkapnya di sini: Ssstt... Ini Bocoran Dirut dan Komut Baru Garuda

Layanan uang elektronik OVO mengumumkan akan memberlakukan biaya sebesar Rp 1.000 untuk setiap kali isi ulang secara instan.

Dari notifikasi aplikasi yang muncul disebutkan mulai 2 Maret 2020 akan terjadi penyesuaian biaya topup atau isi ulang.

Biaya yang dibebankan kepada customer adalah sebesar Rp 1.000 untuk top up instan di aplikasi OVO, melalui ATM, internet atau mobile banking, Tokopedia dan OVO Booth.

Baca selengkapnya di sini: Pengumuman! Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000

Kabar pergantian posisi dalam jajaran direksi dan komisaris PT Garuda Indonesia (persero) makin panas. Beredar nama-nama baru yang akan diangkat menjadi petinggi Garuda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RPLSB) besok.

Info terbaru, berdasarkan sumber detikcom, nama eks Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triwan Munaf akan masuk dalam daftar calon petinggi Garuda. Triawan dikabarkan akan menjadi Komisaris Utama (Komut) Garuda untuk menggantikan posisi Komisaris Utama saat ini Sahala Lumban Gaol.

Sedangkan posisi Wakil Komisaris Utama akan diisi Chairal Tanjung. Sebelumnya nama Chairal banyak disebut untuk menduduki posisi Komut.

Baca selengkapnya di sini: Bocoran Direksi Garuda: Irfan Setiaputra Dirut, Triawan Munaf Komut

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Kementerian PAN-RB dan BKN sepakat untuk menghapus tenaga honorer, pegawai tetap, pegawai tidak tetap, dan lainnya dari organisasi kepegawaian pemerintah. Hal itu menjadi kesimpulan rapat kerja (raker) mengenai persiapan pelaksanaan seleksi CPNS periode 2019-2020 di Komisi II DPR RI Jakarta, kemarin (20/1/2020).

Lantas, bagaimana skema penghapusan tenaga honorer ini?

Plt Kepala Biro Humas BKN Paryono menjelaskan, BKN tak mendata jumlah pegawai honorer. Dia bilang, BKN hanya mendata jumlah PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke depannya. Namun demikian, dia menuturkan, pemerintah sebenarnya telah melarang pengangkatan honorer.

"Tahun 2005 pemerintah pernah mengeluarkan PP No 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, dengan PP tersebut pejabat pembina kepegawaian dilarang mengangkat tenaga honorer. Sehingga saat ini tidak ada yang mendata karena sebenarnya sudah dilarang untuk diangkat," paparnya kepada detikcom, Selasa (21/1/2020).

Baca selengkapnya di sini: Mau Dihapus, Bagaimana Nasib Pegawai Honorer?

Jaringan tol Trans Jawa rencananya ke menyambung Bali. Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit, saat ini sedang dikaji rencana pembangunan jalan tol Gilimanuk-Tabanan.

Tol ini direncanakan menjadi satu jaringan dengan salah satu ruas tol Trans Jawa yaitu Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi). Jaringan konektivitas ini juga mencakup jalur penyeberangan Banyuwangi-Gilimanuk.

Baca selengkapnya di sini: Gilimanuk-Tabanan Akan Tersambung Tol



Hide Ads