Tenaga Honorer Mau Dihapus, Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000

Terpopuler Sepekan

Tenaga Honorer Mau Dihapus, Isi Ulang OVO Bayar Rp 1.000

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Sabtu, 25 Jan 2020 12:30 WIB
Isi ulang OVO kena biaya Rp 1.000 mulai Maret 2020/Foto: Vanita Dewi Prastiwi
Jakarta -

Dua Berita menyedot perhatian pembaca detikFinance selama sepekan. Pertama, tentang rencana besar pemerintah mau menghapus tenaga honorer. Hal ini disampaikan dalam rapat antara Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo dengan Komisi II DPR, Senin (20/1/2020).

Kedua, isi ulang dompet digital OVO tak lagi harus bayar Rp 1.000. Ketentuan ini mulai berlaku efektif Maret 2020. Berikut informasi lengkap dua berita terpopuler detikFinance sepanjang pekan ini.

Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Kementerian PAN-RB dan BKN sepakat untuk menghapus tenaga honorer, pegawai tetap, pegawai tidak tetap, dan lainnya dari organisasi kepegawaian pemerintah. Hal itu menjadi kesimpulan rapat kerja (raker) mengenai persiapan pelaksanaan seleksi CPNS periode 2019-2020 di Komisi II DPR RI Jakarta, Senin (20/1/2020).

Lantas, bagaimana skema penghapusan tenaga honorer ini?

Plt Kepala Biro Humas BKN Paryono menjelaskan, BKN tak mendata jumlah pegawai honorer. Dia bilang, BKN hanya mendata jumlah PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ke depannya. Namun demikian, dia menuturkan, pemerintah sebenarnya telah melarang pengangkatan honorer.

"Tahun 2005 pemerintah pernah mengeluarkan PP No 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, dengan PP tersebut pejabat pembina kepegawaian dilarang mengangkat tenaga honorer. Sehingga saat ini tidak ada yang mendata karena sebenarnya sudah dilarang untuk diangkat," paparnya kepada detikcom, Selasa (21/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurutnya, jika masih ada honorer kemungkinannya ialah mengikuti seleksi CPNS dan PPPK jika syaratnya memenuhi.

Meski begitu, selama ini honorer dihadapkan pada masalah usia. Lantaran, ada dari mereka yang mengabdikan diri puluhan tahun.

Terkait hal itu, Paryono belum bisa memberikan keterangan lantaran belum ada kebijakan khusus.

"Iya, memang belum ada bentuk kebijakan pemerintah untuk honorer ini karena dari awal pemerintah sudah mengingatkan untuk tidak mengangkat tenaga honorer," terangnya.

Selain tenaga honorer mau dihapus, berita terpopuler lainnya adalah isi ulang OVO bayar Rp 1.000. Klik halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

Layanan dompet digital OVO akan memberlakukan biaya sebesar Rp 1.000 untuk setiap kali isi ulang secara instan.

Dari notifikasi aplikasi yang muncul disebutkan mulai 2 Maret 2020 akan terjadi penyesuaian biaya topup atau isi ulang.

Biaya yang dibebankan kepada customer adalah sebesar Rp 1.000 untuk top up instan di aplikasi OVO, melalui ATM, internet atau mobile banking, Tokopedia dan OVO Booth.

Kemudian OVO juga memberlakukan tarif 2% jika mengisi ulang melalui kartu debit di aplikasi OVO. Jadi jika mengisi minimum Rp 100.000 maka akan dikenakan biaya Rp 2.000 per isi ulang.


Namun OVO tetap memberikan gratis biaya jika melakukan isi ulang melalui Abang Grab:

Mulai tanggal 2 Maret 2020 akan diberlakukan penyesuaian tarif Top Up OVO.

-Rp 1000 untuk Top Up melalui instan Top Up di aplikasi OVO, ATM, internet/mobile banking, Tokopedia, dan OVO Booth.

-2% melalui kartu debit di aplikasi OVO.

"Tapi jangan khawatir, Top Up melalui Abang Grab tetap GRATIS,"

(ara/hns)

Hide Ads