Limpo mengungkapkan, pengetatan dilakukan dengan pengawasan di pintu-pintu masuk barang impor seperti bandara dan pelabuhan.
"Sampai saat ini kita hanya lakukan pengetatan pintu masuk kita terhadap semua impor yang tentu saja dalam antisipasi terhadap daerah kita, atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi hal itu," kata Syahrul usai rapat kerja nasional (rakernas) pembangunan pertanian 2020 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (27/1/2020).
Syahrul menuturkan, pihaknya menerapkan biosekuriti di seluruh bandara dan pelabuhan di Indonesia. Sehingga, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
"Oleh karena itu, kekhawatiran berlebihan tidak perlu dilakukan walaupun antisipasi untuk pengetatan biosecurity lakukan di pintu masuk kita," paparnya.
Ia menegaskan, pengetatan ini berlaku baik semua produk makanan, contohnya buah-buahan.
"Semua jenis yang masuk, baik makanan, buah, dan lainnya," tegas Syahrul.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto juga buka suara soal pengetatan impor akibat virus corona.