Khusus bagi PT Angkasa Pura (AP) I, AP II, Pelindo, dan Garuda Indonesia, Erick meminta agar perusahaan memperketat pengawasan di bandara dan pelabuhan. Mulai dari mendeteksi dan melakukan pemantauan secara intensif terhadap penumpang yang datang. Terutama dari negara-negara yang telah mengkonfirmasi kehadiran virus corona.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, saya minta agar BUMN-BUMN meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya virus corona, jangan lengah," ujar Erick lewat keterangannya.
Erick mengintruksikan AP I, AP II, hingga Pelindo yang menyediakan layanan bandara dan pelabuhan harus menyediakan sejumlah peralatan. Termasuk mengaktifkan alat thermal scan yang diletakkan di jalur menuju gate imigrasi.
Selain itu, Erick meminta BUMN terkait terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam mencegah masuknya penyebaran virus corona.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya minta BUMN-BUMN terkait tidak main-main dengan prosedur keamanan kesehatan yang telah ditetapkan," kata Erick.
Erick juga mendorong rumah sakit-rumah sakit milik BUMN untuk bersiaga penuh. Dia meminta agar rumah sakit mulai menyediakan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit paru paru dan saluran pernapasan.
Di sisi lain, Garuda Indonesia disebut Erick akan siap membantu Pemerintah bila dibutuhkan untuk memulangkan warga negara Indonesia (WNI) dalam situasi yang dibutuhkan sesuai dengan aturan yang diterapkan Pemerintah setempat.
Saking gawat daruratnya virus corona, Presiden Joko Widodo sampai mengadakan ratas di Lanud Halim Perdanakusumah. Lantas apa saja pernyataan pemerintah soal virus corona?