Perekonomian di Papua ternyata mengalami penurunan terus menerus turun selama 5 kuartal. Hal itu disebabkan penurunan produksi tambang milik PT Freeport Indonesia.
Menurut pria yang akrab disapa Kecuk itu penurunan ekonomi di Papua sudah terjadi sejak kuartal IV-2018 yang tercatat turun 17,95%.
Sejak saat itu, setiap kuartalnya di 2019 ekonomi di Papua kontraksi. Pada kuartal I-2019 -18,66%, kuartal II-2019 -23,91%, kuartal III-2019 -15,05% dan kuartal IV -3,73%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan Kecuk turunnya perekonomian di Papua disebabkan penurunan produksi PT Freeport Indonesia. Penurunan produksi itu terjadi lantaran adanya peralihan kegiatan tambang, dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah.
"Itu penyebab utamanya adalah Freeport penurunan produksi karena ada peralihan sistem tambang itu yang menyebabkan penurunan," tuturnya.
Memang menurut data BPS pertambangan dan penggalian anjlok drastis selama 2019 yakni -43,21%. Jika dilihat secara kuartalan memang terus menurun dan terjadi juga sejak kuartal IV-2018.
Pada kuartal IV-2018 industri pertambangan dan penggalian di Papua turun -43,68%, kuartal I-2019 -48,47%, kuartal II-2019 57,48%, kuartal III-2019 38,31% dan kuartal IV-2019 19,04%.
Apa kata pemerintah pusat?