Effendi Gazali Tantang Susi soal Lobster, Gaji Dirut TVRI

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Effendi Gazali Tantang Susi soal Lobster, Gaji Dirut TVRI

Herdi Alif Al Hikam, Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 14 Feb 2020 21:00 WIB
Effendi Gazali Tantang Susi soal Lobster, Gaji Dirut TVRI
Susi Pudjiastuti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan/Foto: Angga Aliya ZRF
Jakarta - Berita terpopuler detikFinance, Jumat (14/2/2020) tentang Effendi Gazali menantang eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti buka-bukaan soal polemik ekspor benih lobster. Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) itu menyampaikan tantangannya kepada susi via akun Twitter @effendigazali.

Selain itu berita terpopuler lainnya adalah TVRI membuka lowongan Direktur Utama (Dirut) menggantikan Helmy Yahya. Sudah ada 30 orang mendaftar posisi Dirut yang dibuka mulai 3-12 Februari itu.

Yang menarik adalah gaji yang akan diterima Dirut TVRI terpilih nanti. Nah, pengin tahu berapa gaji Dirut TVRI? Pengin tahu juga seperti apa 'panasnya' Effendi Gazali dan Susi Pudjiastuti soal ekspor benih lobster? Baca 5 berita terpopuler detikFinance berikut ini.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan kekecewaannya pada pernyataan Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali tentang kondisi bibit lobster di Indonesia.

Lewat akun pribadi Twitternya pada Selasa, 11 Februari lalu, Susi mengunggah sebuah video yang berisi pernyataan Effendi. Dalam video itu Effendi menyebut bahwa kondisi bibit lobster saat ini masih aman dari ancaman kepunahan.

Dari komentarnya, Susi menyebut Effendi merupakan seorang yang berilmu tinggi. Namun dia menyayangkan mengapa Effendi harus mendukung pembukaan ekspor benih lobster.

"Keilmuan tinggi seorang guru besar, Doctor, dalam menjustifikasi/memperlihatkan/meninggikan/membenarkan ignorances (ketidakpedulian) untuk Pembenaran Ekspor Bibit Lobster. Saya tidak berilmu dan saya berduka," ungkap Susi dalam cuitannya di Twitter dikutip detikcom, Jumat (14/2/2020).

Effendi pun buka suara merespons Susi. Apa kata Effendi? Baca selengkapnya di sini: Panas! Effendi Gazali Tantang Susi Buka-bukaan Ekspor Benih Lobster

Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI sedang mencari posisi Direktur Utama (Dirut). Melalui keputusan Dewan Pengawas (Dewas), LPP TVRI membuka seleksi Dirut untuk menggantikan Helmy.

Pendaftaran untuk ikut seleksi Dirut dibuka pada 3 Februari dan tutup pada 12 Februari 2020 lalu. Sedikitnya sudah ada 30 nama pendaftar calon pengganti Helmy. Banyak yang melamar, memang berapa sih gaji Dirut TVRI?

"Direktur Utama itu sekitar 40 jutaan belum dipotong pajak," ungkap sumber detikcom di kalangan internal TVRI, Jumat (14/2/2020).

Baca selengkapnya di sini: Jabatan Dirut TVRI Diincar 30 Orang, Berapa Gajinya?

Harga BBM ron 92 milik Pertamina, Shell, dan Total sama-sama turun harga. Mana yang paling murah? Baca selengkapnya di sini: Harga BBM Pertamina, Shell dan Total Turun, Mana yang Paling Murah?

Titik akhir jaringan Tol Trans Jawa, tepatnya di Bajulmati-Ketapang yang rencananya membentang sepanjang 31,041 kilometer (km) akan segera dibangun. Rute tersebut merupakan seksi ke-3 dari rangkaian Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).

PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) selaku pengelola menargetkan penetapan lokasi (penlok) Seksi 3 tersebut di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur akan rampung.

Menurut Direktur Utama PTJPB D. Hari Pratama, Surat Keputusan (SK) penetapan lokasi untuk wilayah Probolinggo dan Situbondo sudah diterbitkan. Untuk Banyuwangi, ia berharap dalam satu bulan ini terbit, sehingga pembebasan lahannya bisa dimulai pada bulan Maret 2020. Dalam pembebasan lahan ini, terdapat sekitar 800 warga yang lahannya terdampak pembebasan lahan pembangunan Jalan Tol Probowangi.

Baca selengkapnya di sini: Tol Terpanjang di Jawa Segera Dibangun

Asuransi WanaArtha Life saat ini belum juga menyelesaikan pembayaran klaim asuransi yang telah jatuh tempo. Hal ini karena rekening efek milik perusahaan dibekukan oleh pihak berwenang.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Hari Setiyono mengungkapkan memang ada pembekuan 800 rekening efek terkait masalah Jiwasraya. Pembekuan rekening tersebut salah satunya adalah WanaArtha Life.

"Iya (terkait Jiwasraya)," kata dia saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).

Dia menjelaskan pihak Kejaksaan Agung, hari ini juga sedang memeriksa 3 saksi dan hasilnya segera diumumkan.

Baca selengkapnya di sini: Terbongkar! Gagal Bayar WanaArtha Life Gara-gara Jiwasraya

Hide Ads