BUMN yang Disebut Erick Diisi Pensiunan Cuma Punya 19 Pegawai

BUMN yang Disebut Erick Diisi Pensiunan Cuma Punya 19 Pegawai

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 19 Feb 2020 17:15 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Kementerian BUMN/Foto: Hendra Kusuma-detikFinance

PT PANN pernah dipercaya mengelola dua proyek yakni jetisasi pesawat dengan Jerman dan pemberdayaan kapal ikan dengan Spanyol. Sayang, dua proyek ini tidak pernah rampung. Kondisi ini yang menyebabkan perusahaan terpuruk dalam likuiditas dan permodalan negatif.

"Dari kedua proyek tersebut, PANN tidak pernah mendapatkan hasil (keuntungan)," ujar Hery.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hery berharap PMN non-tunai sebesar Rp 3,8 triliun mampu mengembalikan kondisi perusahaan. Hery menilai suntikan PMN akan berdampak pada upaya perusahaan memperbaiki struktur permodalan dan perbaikan rasio utang PANN.

Hery yakin dengan adanya PMN, PANN mampu memberikan kontribusi lebih kepada negara melalui pajak, meningkatkan konektivitas, dan menyerap lapangan kerja.

ADVERTISEMENT

"Rencana PANN setelah mendapat PMN akan kolaborasikan unit pembiayaan maritim dan unit bisnis pelayaran," ungkap Hery.

Menanggapi hal tersebut Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sonny T Danaparamita menilai hampir seluruh aspek perusahaan PANN mengalami kerugian. "Sekarang pegawai tinggal tujuh, termasuk dirut," kata dia.

Sonny mempertanyakan strategi perusahaan dalam menyelesaikan persoalan, mengingat PANN justru mengurusi bisnis perhotelan yang berada di luar bisnis utama. Padahal, PANN memiliki pekerjaan rumah untuk melakukan tagihan kepada empat perusahaan penerbangan yang sudah pailit.

"Core bisnis nggak jelas, banyak yang diurusi, ini bagaimana baginya hanya tujuh orang yang menagih leasing pesawat yang sudah tidak ada," kata Sonny.


(kil/ara)

Hide Ads