Kedua, distribusi industri manufaktur di kawasan industri terdampak, akibatnya pengiriman barang terlambat, baik bahan baku maupun produk jadi.
"Harusnya bisa dikirim sesuai jadwal jadi tertunda. Operasional pabrik terhenti, kantor kantor tutup. Ada biaya tambahan yang akan dibebankan kepada pelaku usaha," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga, pariwisata juga terdampak dengan turunnya pengunjung ke hotel hingga restoran. "Wabah virus Corona sudah berdampak parah pada pariwisata, ini ditambah banjir lebih gawat lagi," terang Bhima.
Keempat, harga pangan bisa melambung, karena arus distribusi pangan terhambat. Cuaca yang ekstrem berdampak pada produksi pangan.
"Kemarin harga bawang putih sempat menembus Rp 60-70 ribu per kg di DKI Jakarta. Banjir menambah buruk outlook inflasi," tuturnya.
Dengan melihat dampak-dampak negatif itu, Bhima menilai ekonomi Jakarta sudah lumpuh. Meskipun sifatnya hanya sementara.
"Mau kerja dari rumah listrik mati, internet lambat. Jadi ga produktif sama sekali karena banjir. Betul bisa dibilang lumpuh sementara," ucapnya.
(das/ara)