AS Anggap RI Negara Maju, Sandiaga: Sebetulnya Masih Jauh

AS Anggap RI Negara Maju, Sandiaga: Sebetulnya Masih Jauh

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 25 Feb 2020 17:42 WIB
Tim blak-blakan detikcom berkesempatan melakukan wawancara dengan Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Salahudin Uno, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Grandyos Zafna/detikcom
Sandiaga Uno/Foto: Grandyos Zafna

Sandi juga bicara soal kriteria sebuah negara disebut sebagai negara maju. Dia mengatakan kriteria utama negara maju adalah pendapat yang tinggi.

Pendapatan tinggi dapat dilihat dari penghasilan per kapita masyarakat yang mencapai US$ 15.000- US$ 17.000 per tahun. Dia menyebut Indonesia masih jauh dari standar tersebut, dengan hanya US$ 4.000 dolar per kapita per tahun.

"Saya melihat kriteria negara maju itu sebetulnya negara dengan penghasilan di atas US$ 15-17 ribu per kapita, sebetulnya Indonesia masih sangat jauh. Kita masih US$ 4 ribu," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Meskipun sempat mengaku bangga dengan pengakuan menjadi negara maju dari negara lain, mantan calon wakil presiden ini menyebutkan sebetulnya Indonesia masih tergolong dalam negara berkembang.


"Apakah kita kategori negara maju itu yg perlu kita ukur dengan standar apa kita jadi negara maju. Apakah Indonesia maju dengan segi pendapatan per kapita belum saya rasa, ini kita masih masuk negara berkembang," ungkap Sandi.

Sandi menyebut Indonesia baru bisa disebut sebagai negara maju apabila sudah berhasil keluar dari jebakan middle income trap alias negara berpenghasilan menengah.

"Padahal kan kita ingin lepas dari jebakan negera berkembang middle income trap. Kita masih negara berpenghasilan menengah belum negara berpenghasilan tinggi," pungkas Sandi.



Simak Video "Video: Momen Liburan Sandiaga di AS Setelah Tak Lagi Jadi Menparekraf"
[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads