Jakarta -
Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengungkapkan terjadi penurunan pengunjung pusat perbelanjaan. Itu didorong oleh adanya warga Indonesia yang dinyatakan positif terkena virus corona COVID-19.
Dapat diketahui, Presiden Jokowi pada Senin kemarin mengonfirmasi dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona. Dua orang ini berinteraksi dengan WN Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.
"Kalau saya lihat pengunjung ini tentunya sedikit banyak ada pengurangan," kata dia ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan diperkirakan mencapai 10%.
"Kalau kita lihat sekarang dari pengunjung ada berkurang sekitar 10%," sebutnya.
Namun sejauh ini dampak corona belum berimbas ke penjualan. Tentunya pemilik mal perlu berperan aktif untuk menyikapi penurunan jumlah pengunjung ini.
"Tapi kita lihat dari sales-nya (penjualan) belum begitu berakibat banyak, makanya kita mencoba terus berpromosi, dan tentunya dukungan dari pemilik mal di dalam menghadapi semua penurunan pengunjung dan lain-lain itu tentu sangat utama," ujarnya.
Tarif sewa toko pun dirasa perlu ada pengurangan imbas penurunan pengunjung. Klik halaman selanjutnya.
Handaka Santosa yang juga menjabat sebagai Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo) Handaka Santosa menilai penurunan biaya sewa toko perlu dipertimbangkan.
"Jadi secara umum kita akan tetap terus menaikkan penjualan. Tetapi kita juga meminta para pengelola pusat belanja untuk dapat mengadakan pengurangan sewa dan lain-lain karena berkurangnya pengunjung yang datang," kata dia di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Secara business to business, menurutnya hal itu bisa dilakukan. Perlakuan terhadap peritel di tiap-tiap mal tentunya akan berbeda tergantung besarnya dampak virus corona.
"Jadi ada beberapa mal yang memang efeknya banyak, ya memang tentunya sebaiknya mengadakan pengurangan (biaya sewa). Tapi bagi mal yang tetap nyaman tentunya tidak ada (pengurangan biaya). Makanya kita lihat setiap ritel kan buka di beberapa mal. Tentu treatment-nya akan beda antara satu dengan yang lain," jelasnya.
Namun berapa penurunan biaya sewa yang selayaknya diberikan, dia belum bisa memperkirakan karena dampak negatif virus corona dirasakannya baru-baru ini. Oleh karenanya hal itu masih perlu dilihat hingga beberapa waktu ke depan.
"Iya karena kejadian baru sekian hari. Kita kan masih tergabung penjualan Januari-Februari seperti tadi yang ditanyakan. Kejadian baru mulai Maret. Nanti mungkin dalam seminggu lagi kita sharing lah efek-efeknya," sebutnya.
Tapi pada intinya, jika peritel merugi karena penurunan penjualan tentunya pengelola pusat perbelanjaan akan ikut kena imbasnya.
"Sebetulnya memang kalau pengunjung berkurang seharusnya memang ada dukungan kepada ritel karena kalau ritelnya tidak bertahan tentunya efeknya kepada mal juga kalau banyak (peritel) yang keluar," tambahnya.
Pengawasan di mal juga ditingkatkan. Penjelasan lengkapnya di halaman selanjutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Managing Direktur PT Panen Lestari Indonesia atau SOGO Department Store itu menjelaskan, peningkatan pengawasan khususnya dilakukan terhadap karyawan di pusat perbelanjaan.
"Setiap karyawan masuk kita juga semuanya dicek dengan digital termometer, berapa derajat (suhu tubuhnya). Syukur Alhamdulillah sampai sekarang belum ada karyawan yang kita suruh pulang karena memang masih semuanya dalam keadaan baik," kata dia di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (3/3/2020).
Untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung mal dari ancaman Corona, pihaknya menyediakan sanitizer untuk membersihkan tangan. Itu dilakukan untuk mencegah penularan virus.
"Jadi orang abis transaksi di kasir juga bisa menggunakan sanitizer. Kemudian yang kedua waktu pulang. Pulang pun pengunjung bisa membersihkan tangannya dengan sanitizer sehingga merasa lebih diperhatikan, lebih aman, dan lebih nyaman," jelasnya.
Harapannya dengan upaya tersebut bisa meminimalisir penurunan jumlah pengunjung pusat perbelanjaan imbas merebaknya virus Corona. Berkaitan dengan itu juga diperlukan inovasi untuk meningkatkan daya tarik masyarakat.
"Makanya kalau kita lihat beberapa gimmick promosi yang kita lakukan akan menyebabkan customer tertarik untuk berbelanja. Itu yang kita lakukan karena memang sudah disediakan rasa aman, rasa nyaman sehingga dengan gimmick promosi tentunya (masyarakat) akan berbelanja," tambahnya.