Pengusaha Hotel dan Restoran Rugi Rp 21 T Gara-gara Corona
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan sampai hari ini kerugian pariwisata dari hotel dan restoran mencapai US$ 1,5 miliar atau setara dengan Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000).
"Potensi kerugian untuk sementara waktu dari Januari sampai hari ini perkiraan kami paling tidak sudah mengalami kerugian US$ 1,5 miliar," kata Hariyadi dalam diskusi Dampak Corona Terhadap Sektor Pariwisata, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Kerugian itu baru berdasarkan perkiraan wisatawan China yang menghabiskan sekitar US$ 1.100 dalam sekali perjalanan ke Indonesia. Ditambah lagi wisatawan lokal juga menahan bepergian.
"Jadi itu baru asumsi yang hilang separuhnya saja itu sudah US$ 1,1 miliar. Lalu ikutannya dari negara-negara yang membatalkan, lalu juga dari domestik membatalkan kepergian dan sebagainya itu sudah US$ 400 juta sendiri," sebutnya.
Hariyadi mengungkapkan, okupansi hotel di tengah serangan virus corona ini hanya mencapai 30%. Hal itu sudah terjadi di beberapa wilayah seperti Jakarta, Manado dan Bali.
Hal itu membuat perusahaan harus melakukan efisiensi, salah satunya dengan mengurangi jumlah karyawan.
"Mengenai PHK sebetulnya kalau di hotel bukan murni PHK tapi yang dilakukan adalah kita mempunyai tiga jenis kategori karyawan yaitu karyawan harian, karyawan kontrak, dan karyawan tetap. Yang sekarang terjadi adalah semua karyawan harian itu tidak dipakai. Nah yang karyawan kontrak dan permanen sekarang sudah mulai seperti di Bali itu masuknya giliran jadi sebagian dirumahkan," sebutnya.
Dengan begitu, perusahaan bisa memangkas ongkos untuk pegawai hingga 50%. Hal ini terpaksa dilakukan agar bisnis tetap bisa berjalan.
"Sekarang perusahaan mencoba menurunkan 50% biaya tenaga kerjanya karena perusahaan harus menjaga cashflow," ujarnya.
Lalu, bagaimana dengan dampak virus corona terhadap industri tekstil dan farmasi?
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]