Deretan Korban Keganasan Corona, dari IHSG hingga Harga Minyak

Deretan Korban Keganasan Corona, dari IHSG hingga Harga Minyak

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 13 Mar 2020 06:26 WIB
RSHS Bandung melakukan simulasi penanganan pasien suspect corona, Jumat (6/3/2020). Simulasi itu untuk menunjukkan kesiapan RSHS dalam menangani pasien suspect corona.
Foto: Wisma Putra

Gawat! Bahan Baku Tekstil & Farmasi Cuma Cukup Sampai April

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah (Jateng), Kukrit Suryo Wicaksono mengungkapkan, penyebaran virus corona di berbagai negara berdampak buruk bagi kelangsungan usaha di bidang industri. Tak terkecuali sektor industri di Jateng, di mana pelaku usaha mulai kesulitan mendapatkan bahan baku.

Menurut Kukrit, ada dua sektor yang sangat mencemaskan kondisi ini, yakni industri farmasi dan tekstil. Sektor farmasi dan tekstil ini terancam terganggu produksinya lantaran bahan baku yang ada diperkirakan akan habis pada akhir April mendatang. Apalagi, hampir 50% bahan baku dari perusahaan tekstil dan farmasi berasal dari China.

"Dari kunjungan ke beberapa daerah di Jateng, kami mendapatkan info bahan baku untuk tekstil dan farmasi hanya sampai dengan April. Setelah itu, mereka tidak lagi memiliki persediaan bahan baku," ujarnya Kamis (12/3/2020) usai melantik pengurus Kadin Kabupaten Brebes di Pendopo setempat.

Sebagai langkah antisipasi, Kukrit akan mencari sumber bahan baku alternatif agar roda industri di Jateng tetap berjalan. Mengingat sebulan lagi produksi terancam lantaran kehabisan bahan baku.

"Jadi hingga saat ini kami masih terus mencari bahan-bahan pengganti untuk farmasi dan tekstil yang sebagian besar bahan bakunya dari China," jelasnya.

Sumber bahan baku alternatif ini harus segera dicari demi keberlangsungan bisnis. Jika bahan baku habis, maka produksi terhenti. Dampak terburuk dari hal tersebut yakni PHK massal.

"Karenanya, kami dari Kadin dan Pemprov Jawa Tengah setiap hari duduk bersama untuk mencari solusi-solusi dalam mengatasi permasalahan ini," imbuh Kukrit.

Penyebaran virus corona juga menyebabkan harga-harga komoditas pangan naik drastis. Pasalnya, fenomena panic buying menyebabkan stok langka dan harga pun melonjak. Salah satu komoditas pangan yang harganya naik semenjak virus corona memasuki Indonesia yakni jahe dan gula.


Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads