Menurut Jokowi anggaran yang bisa ditahan penggunaannya itu akan lebih baik dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendorong perekonomian masyarakat seperti buruh, petani, nelayan, pekerja, usaha mikro dan usaha kecil.
"Sehingga anggaran-anggaran yang berkaitan dengan paket-paket perjalanan dinas, meeting-meeting, pertemuan-pertemuan yang tidak perlu agar ditahan lebih dahulu, di-hold terlebih dahulu," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi pun sudah meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membekukan anggaran kementerian dan lembaga yang dianggap tidak penting. Jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar Rp 40 triliun.
"Tadi saya juga sudah minta ke Menkeu kalau perlu dibekukan terlebih dulu. Ini ada kurang lebih Rp 40-an triliun yang bisa segera dialihkan dengan program-program yang berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat, dengan daya beli masyarakat, baik petani nelayan pekerja buruh usaha mikro, usaha kecil. Saya rasa arahnya ke situ," tegasnya.
Jokowi menilai di tengah situasi COVID-19 yang terus menyebar di Indonesia, melakukan kerja jarak jauh masih terbilang efektif. Jokowi juga yakin masih bisa merumuskan kebijakan untuk menolong perekonomian Indonesia.
"Kerja jarak jauh yang saya nilai sangat efektif dalam rangka tetap kita bekerja keras menyelesaikan virus corona maupun perlambatan pertumbuhan ekonomi," tutupnya.
Simak Video "Video: kala Jokowi Antar Cucu Liburan di Tengah Masa Penyembuhan"
[Gambas:Video 20detik]