Pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat yang masuk dalam kategori miskin, termasuk pekerja informal seperti sopir atau driver ojek online (ojol). Bantuan ini diberikan untuk menjaga daya beli di tengah wabah virus corona.
Pemerintah hingga saat ini belum menyebut besar maupun mekanisme penyaluran BLT tersebut.
Supaya tepat sasaran, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengusulkan agar pemerintah menggandeng aplikator. Hal ini untuk mengetahui driver yang benar-benar aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pastinya melibatkan aplikatornya, karena data di mereka semua, mana driver aktif. Seperti apakah dompet digital, transferan uang atau fisik kita belum tahu mekanismenya nanti," katanya kepada detikcom, Kamis (26/3/2020).
Dia melanjutkan, supaya penyaluran efektif dan aman, penyalurannya bisa menggunakan dompet digital atau langsung transfer ke rekening bank.
"Kalau fisik nggak deh, kalau itu dihindarkan. Dua mekanisme itu lebih efektif dan aman ya," tambahnya.
Lebih lanjut, Igun mengungkapkan, BLT diperlukan driver karena penghasilan mereka susut tajam imbas virus corona. Virus corona membuat perkantoran dan pusat perbelanjaan banyak yang tutup sehingga mereka sepi order.
Ia bilang, penghasilan driver susut sampai 70% lebih dari rata-rata penghasilan kotor yang mereka terima sekitar Rp 200 ribu per hari.
"Sudah anjlok lebih dari 70%," terangnya.
(acd/eds)